DENPASAR, Berita Dewata – Program Provinsi Model Satuan Pendidikan Aman Bencana (SPAB) Provinsi Bali, mulai menyasar sekolah untuk mengikuti simulasi kedaruratan gempa bumi, seperti yang terpantau hari ini, Rabu, 28 Agustus 2024. Program Provinsi SPAB melakukan simulasi dengan siswa di Sekolah Luar Biasa Negeri (SLBN) 2 Denpasar.
Acara simulasi kedaruratan gempa bumi SLBN 2 Denpasar dihadiri oleh Kasi Pelayanan Kegawatdaruratan BPBD Provinsi Bali Putu Wita, Executive Director Yayasan Plan Internasional Dini Widiastuti, Chief Human Resources and Comunity Investment Prudential Indonesia Dewi Satriani.
Putu Wita mengatakan, anak-anak mengikuti simulasi kedaruratan gempa bumi dengan antusias, anak-anak tidak panik, mengamankan diri dibawah meja, ketika gempa sudah reda, baru ada arahan untuk keluar.
“Anak-anak antusias, mengikuti sesuai arahan, mereka bisa keluar melalui jalur evakuasi yang ditentukan, kemudian menuju titik kumpul, berbaris dengan rapi serta mengikuti semua arahan,” ujarnya
Pihaknya mengakui memang ada tantangan tersendiri, ada tantangan khusus saat meberikan simulasi kedaruratan gempa bumi kepada siswa disabilitas, terutama dari sisi komunikasi. “Tetapi semua bisa dikomunikasikan dengan baik atas bantuan ibu-ibu pendidik,” imbuhnya.
Dini Widiastuti menambahkan, melalui kegiatan ini memastikan supaya anak-anak ketika mereka berada di sekolah saat terjadi bencana, bisa tahu apa yang harus dilakukan karena bencana bisa terjadi kapan saja.
“Semua berjalan dengan baik, sebelum di Bali kita adakan di Yoyakarta, program tersebut dilaksanakan Plan Indonesia dengan dukungan Prudence Foundation dan Prudential Indonesia,”
Menurutnya, program Provinsi Model SPAB bukan hanya mengenai simulasi bencana, tetapi juga menyangkut kesiapan dari pihak sekolah dan guru mengenai pengetahuan apa yang harus dimiliki untuk menadampingi para siswa ketika terjadi bencana.
Ditargetkan dalam kegiatan simulasi kedaruratan gempa bumi yang dilaksanakan di dua Provinsi itu dapat menyasar sebanyak 10 ribu peserta, tidak hanya para siswa, tetapi juga termasuk para tenaga pendidik.
Chief Human Resources and Comunity Investment Prudential Indonesia Dewi Satriani mengatakan pihaknya bekerja sama untuk memberikan fasilitas dan mitigasi bencana.
“Targetnya untuk memberikan keamanan dan kenyamanan bagi lembaga pendidikan terkait dengan mitigasi bencana alam, khususnya bagi tenaga pendidikan dan siswa,” ujarnya.
Sebelumnya program bantuan CSR, terkait mitigasi bencana serupa telah dilaksanakan di Yogyakarta sejak 2022 dan saat ini programnya telah selesai. Kemudian Bali dipilih sebagai daerah kedua di Indonesia untuk pelaksanaan program.
Perwakilan siswa SLBN 2 Denpasar Putu Santi Purnama Dewi dan Albert mengaku tidak takut dan senang dengan adanya kegiatan mengikuti simulasi kedaruratan gempa bumi, “kita jadi tahu, kita harus fokus agar bisa paham terkait gempa dan bisa melakukan penyelamatan diri dengan baik,” tutupnya.