Polda Bali: Mahasiswa Unud Timoty Anugrah Meninggal karena Bunuh Diri, Bukan karena Bullying

Kabid Humas Polda Bali Kombes Pol Ariasandy

DENPASAR, BERITA DEWATA – Kepolisian Daerah (Polda) Bali menyimpulkan sementara bahwa kematian mahasiswa Universitas Udayana (Unud), Timoty Anugrah Saputra (22), merupakan kasus bunuh diri, bukan karena dugaan perundungan.

Hal ini disampaikan Kabid Humas Polda Bali Kombes Pol Ariasandy saat dikonfirmasi awak media, Jumat (24/10/2025).

“Hasil lidik sementara, setelah memeriksa 20 saksi — mulai dari teman dekat, saksi di lokasi, hingga petugas kebersihan — disimpulkan bahwa korban memang bunuh diri dengan cara terjun dari lantai 4 FISIP Universitas Udayana Denpasar,” ujar Ariasandy.

Ariasandy menjelaskan, awalnya CCTV di lantai 4 sempat dilaporkan tidak menampilkan gambar (blank). Namun setelah petugas memeriksa ulang dengan perangkat rekaman lain, video berhasil diputar dengan jelas.

Terdapat tiga kamera statis di lantai 4, masing-masing mengarah ke luar gedung, tangga, dan lift.

“Korban terlihat naik ke lantai 4 dan terekam CCTV. Setelah dicek, tidak ada rekaman korban turun kembali lewat tangga atau lift setelah jam kejadian,” jelasnya.

Kesaksian mahasiswa lain menyebut, korban terlihat keluar dari lift dalam keadaan bingung, kemudian melepas sepatunya di sudut ruangan sebelum berjalan menuju tepi gedung.

Beberapa saat kemudian, saksi mendengar suara jatuh dari lantai atas dan diketahui korban sudah tergeletak.

Petugas kebersihan juga membenarkan hal itu, menyebut korban sempat meninggalkan sepatunya sebelum terjun. Saat dievakuasi ke rumah sakit, korban diketahui tidak mengenakan alas kaki.

Menurut Ariasandy, meskipun hasil sementara menunjukkan korban bunuh diri, penyidikan belum ditutup. Polisi masih mendalami kemungkinan faktor lain, termasuk isu perundungan.

“Kami sudah periksa beberapa teman dekat dan dosen korban. Teman-temannya menyebut korban cerdas, ceria, dan tidak pernah mengeluh soal masalah atau perundungan,” kata Ariasandy.

Penyidik juga telah meyakinkan keluarga agar menyerahkan handphone korban untuk diperiksa. Saat ini isi percakapan dan data di ponsel korban masih dianalisis untuk melengkapi penyelidikan.

“Hingga kini belum ada bukti otentik yang mengarah pada dugaan bullying. Namun penyelidikan masih berjalan,” tegas Ariasandy.

Sebarkan Berita ini

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here