Pianis Cilik Bali Amenangi Siap Gelar Resital Perdana “Let’s Swing”

Pianis Cilik Bali Amenangi Siap Gelar Resital Perdana “Let’s Swing”

DENPASAR, BERITA DEWATA – Pianis muda asal Bali, Amenangi Sadali Nitisara Wawo Runtu (11), akan menggelar resital tunggal perdananya bertajuk “Let’s Swing” bersama Amabile Chamber Orchestra pada 24 Agustus 2025 di Sheraton Ballroom, Kuta, Bali.

Konser ini menjadi panggung penting bagi Amenangi yang masih duduk di bangku SMP Cendekia Harapan, Jimbaran. Ia akan membawakan repertoar karya komponis besar dunia seperti Bach, Beethoven, Rameau, dan Brahms dengan aransemen yang menghadirkan nuansa segar, ringan, dan penuh semangat muda.

“Piano saya kenal sejak usia 4,5 tahun, lalu mulai belajar formal di usia enam tahun bersama Justina Tjandra dari Amabile Music Studio,” kata Amenangi dalam konferensi pers di Hotel Tandjung Sari, Sanur, Senin (4/8/2025). “Biasanya saya berlatih sekitar empat jam sehari, tapi untuk konser ini bisa lebih lama,” ujarnya.

Resital “Let’s Swing” juga menjadi penanda langkah baru bagi Yayasan Tandjung Sari. Selama hampir empat dekade, yayasan yang didirikan tahun 1987 untuk mengenang maestro tari Legong, Ni Ketut Reneng, dikenal sebagai pelestari seni tari tradisional Bali. Kini, mereka mulai merambah ke ranah musik klasik dan jazz.

“Semangat kami sejak awal adalah menjaga kualitas kemanusiaan dan kualitas artistik,” ujar Dewan Pembina Yayasan Tandjung Sari, Aviadi Heru Purnomo. “Melalui konser ini, kami ingin tidak hanya mendukung bakat, tetapi juga membentuk karakter seniman muda yang rendah hati, penuh rasa hormat, dan bersyukur.”

Menurut Aviadi, inisiatif ini diharapkan memicu lebih banyak pihak untuk ikut memberi ruang dan dukungan kepada talenta-talenta muda di berbagai daerah di Indonesia.

Amenangi memulai persiapan khusus sejak awal 2025 di bawah bimbingan gurunya, Justina Tjandra. Latihan intensif itu mencakup penguasaan teknik, pendalaman interpretasi musik, serta kesiapan tampil di panggung bersama orkestra untuk pertama kalinya.

“Banyak pihak punya peran dalam perjalanan Amenangi, mulai dari guru musik hingga sekolah. Disiplin itu penting,” kata sang ayah sekaligus Concert Director, Agustiawan Wawo Runtu. “Pernah saya ajak coba dangdut, tapi dia tidak tertarik. Dia memilih jalannya sendiri di musik klasik.”

Resital ini diharapkan tidak hanya menjadi ajang pembuktian kemampuan Amenangi di usia 12 tahun, tetapi juga langkah awal menuju perjalanan panjangnya di dunia musik.

Sebarkan Berita ini

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here