Penglipuran Village Festival 2025 Resmi Dibuka, Simbol Pariwisata Berkelanjutan Bali

BANGLI, BERITA DEWATA – Desa Wisata Penglipuran kembali menjadi pusat perhatian dalam perhelatan Penglipuran Village Festival ke-12 tahun 2025. Festival yang masuk dalam daftar Kharisma Event Nusantara (KEN) Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif ini secara resmi dibuka, menandai komitmen kuat desa adat ini dalam mengembangkan pariwisata berkelanjutan yang berbasis budaya, lingkungan, dan kearifan lokal.

Bupati Bangli, Sang Nyoman Sedana Arta, dalam sambutannya menyampaikan rasa bangga atas konsistensi Desa Penglipuran menjaga lingkungan dan budaya. Ia juga menyebutkan bahwa desa ini telah meraih berbagai penghargaan nasional, termasuk Kalpataru Lestari 2025 dari Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan.

“Penglipuran ini tidak hanya membicarakan pariwisata, tetapi juga menjadi teladan dalam pengelolaan sampah dan pelestarian lingkungan. Ini terbukti dengan diraihnya Kalpataru Lestari yang prestisius,” ujar Bupati Sedana Arta, Kamis (10/7/2025).

Ia juga menambahkan bahwa Pemerintah Kabupaten Bangli telah menetapkan 34 desa wisata melalui Surat Keputusan Bupati, dan berharap akan lahir “Penglipuran-Penglipuran baru” di masa depan. “Semua ini diharapkan dapat menciptakan lapangan kerja, meningkatkan kesejahteraan masyarakat desa, serta berkontribusi pada Pendapatan Asli Daerah (PAD),” tambahnya.

Sekretaris Deputi Bidang Pemasaran Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf) Nova Arisne menyatakan bahwa Penglipuran Village Festival kembali masuk dalam daftar 110 event unggulan Kharisma Event Nusantara (KEN) setelah sebelumnya juga didukung melalui program “Senandung Dewi”.

“Festival ini telah melalui proses kurasi yang ketat dan dipilih karena dinilai mampu menampilkan daya tarik lokal yang autentik. Kami berharap ini mendorong peningkatan kunjungan wisatawan, baik domestik maupun mancanegara, serta mengangkat citra Desa Wisata Penglipuran di mata dunia,” kata perwakilan Kemenparekraf.

Program KEN sendiri menargetkan kunjungan wisatawan mancanegara antara 14,6 hingga 16 juta orang serta pergerakan wisatawan nusantara mencapai 1,08 miliar pada tahun 2025.

Ketua Panitia Festival, I Ketut Susila, menyampaikan bahwa tema tahun ini adalah “Harmoni Menuju Pariwisata Berkelanjutan dan Inklusif”. Ia menekankan bahwa acara ini tidak hanya menjadi ajang promosi desa wisata, tetapi juga ruang bagi masyarakat untuk mengekspresikan kreativitas budaya yang diwariskan turun-temurun.

“Sejak dimulai pada 2013, festival ini telah tumbuh menjadi event nasional. Seluruh dana bersumber dari desa adat dan sponsor yang telah menjadi mitra tetap kami. Tahun ini, kami juga menampilkan Tari Legong Klasik karya anak-anak muda Penglipuran yang akan mewakili Bangli dalam Pesta Kesenian Bali,” jelasnya.

Ia juga menyoroti bahwa seluruh penampil berasal dari masyarakat lokal, bukan dari sanggar luar, sebagai wujud kemandirian dan komitmen budaya masyarakat Penglipuran.

Asisten I Sekda Provinsi Bali, I Gede Mahendra Putra, mewakili Gubernur Bali, menyebut Penglipuran sebagai ikon pariwisata Bali yang tidak ditemui di belahan dunia manapun.

“Kuncinya adalah kemauan. Dari tidak ada menjadi ada, dari biasa menjadi luar biasa. Inilah kekuatan dari masyarakat Penglipuran yang perlu kita tiru,” ucap Mahendra.

Ia mengingatkan pentingnya kolaborasi dalam menjaga warisan ini agar tetap lestari, dan menegaskan bahwa daya tarik wisata seperti Penglipuran menjadi penggerak penting dalam menghidupkan pariwisata Bali pascapandemi.

Menurut data yang ia sampaikan, kunjungan wisatawan ke Penglipuran bisa mencapai 9.000 orang per hari, sebuah angka yang mencerminkan daya tarik desa ini secara global.

Penglipuran Village Festival ke-12 tak hanya menjadi ajang hiburan dan budaya, tetapi juga refleksi atas keberhasilan desa adat dalam menjaga identitas dan lingkungan. Diperkuat dengan penghargaan Kalpataru dan predikat sebagai Desa Terbersih di Dunia, Penglipuran terus menunjukkan bahwa pelestarian dapat sejalan dengan kemajuan ekonomi.

Festival akan berlangsung selama beberapa hari ke depan dan menampilkan berbagai pertunjukan seni, pameran UMKM, serta aktivitas budaya lainnya yang melibatkan seluruh elemen masyarakat.

Sebarkan Berita ini

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here