BADUNG, BeritaDewata – Perhimpunan Jurnalis (Pena) NTT di Bali mendistribusikan puluhan paket sembako bagi warga Kampung Flores yang bermukim di Tanjung Benoa, Kecamatan Kuta Selatan, Kabupaten Badung Bali.
Puluhan paket sembako itu berasal dari Wakil Gubernur Bali Tjokorda Oka Artha Ardhana Sukawati yang diinisiasi oleh Kepala Ombudsman Republik Indonesia Perwakilan Bali Umar Ibnu Alkhatab bersama Pena NTT di Bali. Pendistribusian paket sembako tersebut digelar pada Minggu (24/5) di Tanjung Benoa Bali.
Paket sembako tersebut diserahkan kepada 30 kepala keluarga yang sangat membutuhkan karena dampak wabah Covid19 yang saat ini merebak. Pembagian paket sembako tersebut dihadiri langsung oleh Kepala Perwakilan Ombudsman Bali Umar Ibnu Alkhatab, Sekjen Pena NTT Bali Agustinus Apolo Daton, Penasihat Pena NTT Pieter Sahertian, belasan wartawan asal NTT yang bekerja di berbagai media di Bali.
Sesepuh warga Kampung Flores Tanjung Benoa Bali Yuven Laka mengatakan, banyak warga Kampung Flores yang ada di Tanjung Benoa Bali hidup dari sektor pariwisata dan nelayan. Namun karena pandemi Covid19 mulai merebak maka semua akses pekerjaan menjadi terganggu dan banyak sekali masyarakat mengalami kehilangan pekerjaan. Untuk bertahan hidup sehari-hari masyarakat yang ada di Tanjung Benoa Bali beralih menjadi nelayan.
“Kesulitan yang kami alami selama ini adalah bagaimana caranya memperoleh bahan pokok seperti beras, minyak, gula dan garam. Sementara untuk lauknya kami bisa mencari sendirinya di laut karena hampir semua warga ini adalah nelayan. Untuk itu kami memerlukan banyak sekali bantuan dari pemerintah maupun swasta agar warga yang ada di di Kampung Flores Tanjung Benoa Bali ini keluar dari kesulitan yang ada,” ujarnya.
Menurut pria asal Pulau Palue NTT ini, hampir 90% warga Kampung Flores di Tanjung Benoa bergantung pada sektor pariwisata, terutama wisata air dan berbagai atraksi laut lainnya.
“Pariwisata di Tanjung Benoa dan nelayan adalah lapangan kerja utama. Namun karena semua akses olahraga wisata air ini ditutup maka semua warga yang selama ini bergantung kepada sektor pariwisata menjadi kehilangan pekerjaannya. Tamu-tamu sepi, hotel juga sepi. Jangankan hotel, banyak toko, restoran tutup. Warga Kampung Flores ikut merasakan hal tersebut. Banyak warga yang kehilangan pekerjaan dan penghasilan,” ujarnya.
Oleh karena tamu sepi maka banyak warga yang beralih menjadi nelayan dan mereka mencari ikan kemudian dijual lagi untuk kebutuhan keluarga. Itu pun sudah banyak yang terganggu karena jumlah pembeli yang selama ini menjadi langganan juga ikut hilang akibat dampak Covid19.
“Dengan bantuan seperti ini kami mengucapkan terima kasih kepada Bapak Wakil Gubernur Bali yakni bapak Cok Ace, Kepala Ombudsman Bali bapak Umar Ibnu Alkhatab dan para wartawan yang tergabung dalam Pena NTT. Semoga bantuan yang kami terima hari ini dapat berguna bagi kami semuanya,” ujarnya.
Sementara itu Kepala Ombudsman Republik Indonesia Perwakilan Bali Umar Ibnu Alkhatab mengatakan, bantuan yang diberikan kepada warga Tanjung Benoa merupakan bantuan yang berasal dari Wakil Gubernur Bali Tjokorda Oka Artha Ardhana Sukawati atau yang biasa dipanggil Cok Ace. Sementara Ombudsman Republik Indonesia Perwakilan Bali hanya fasilitasi, mengkoordinasi dan mendistribusikan bantuan ini kepada masyarakat yang ada di Kampung Flores Tanjung Benoa Bali.
“Bantuan ini langsung kami berikan kepada masyarakat yang paling membutuhkan karena dampak Covid19. Kami berharap jangan melihat nilainya tetapi kerjasama yang baik ini agar semakin ditingkatkan. Tugas kami adalah fasilitasi bantuan yang datang dari berbagai pihak dan akan disalurkan kepada masyarakat yang membutuhkan dan yang sangat berdampak akibat wabah covid-19,” ujarnya.
Paket sembako tersebut berjumlah 30 paket. Bantuan tersebut langsung dibagikan kepada warga masyarakat yang membutuhkan. Selain sembako, seluruh peserta penerima bantuan diberikan masker secara gratis. Masyarakat yang menerima paket sembako diwajibkan mengenakan masker. Proses pembagian sembako tetap dijalankan dengan mengikuti protokol Covid19 seperti menjaga jarak, tidak bersalaman atau bersentuhan serta cuci tangan