BULELENG – Ribuan masyarakat yang tergabung dalam komonitas Orhiba serta warga Desa Pejarakan, Sumber Kelampok, Sumber Kima dan Desa Penyangga lainya dikawasan Taman Nasional Bali Barat (TNBB) Kecamatan Gerokgak, Buleleng, Bali turun kejalan, pasalnya sampah kiriman yang terlihat menghiasi kawasan tersebut dinilai sangat merusak lingkungan dan mengganggu kawasan pariwisata yang kini sedang ditata. Mereka menyebar di 7 titik. Pulau Menjangan, Pebuhalalang, Celuk Terima, Tegal Muara, Pertigaan Banyuwedang, dan Penyebrangan Banyumandi.
Dalam aksi bersi-bersih di kawasan Taman Nasional Bali Barat, pasukan Orhiba sebelumnya sudah ditetapkan di beberapa titik lokasi oleh masing-masing kordinator untuk membersihakan sampah plastik yang kini semakin memprihatikan keberadaanya, seperti sampah yang meluber dipulau Menjangan depan pura sakti dikawasan hutan Bakau tersebut. Puluhan kapal Boatpun diterjunkan untuk mengantar pasukan itu guna memungut sampah plastik tersebut.
Gabungan komonitas Orhiba bahkan ada yang datang dari luar Kabupaten Buleleng, seperti Kabupaten Tabanan. Walaupun dalam kondisi sudah berusia lanjut orang-orang Orhiba tak pernah patah semangat dalam setiap aksi dimana-mana, Ketua Pembina Komonitas Orhiba Kadek Artawan alias Dogo disela-sela aksi bersih-bersih itu mengatakan, bahwa komonitas Orhiba selalu berpikir positif dan selalu siap siaga jika diperlukan.
“Pada aksi ini kami melibatkan kurang lebih 700 s/d 900 orang, ada juga yang dari Tabanan untuk ikut membantu yang di Buleleng. Orhiba selalu siap siaga dalam setiap waktu jika dibutuhkan untuk hal positif, siapapun baik pemerintah atau siapa mengajak Orhiba tetap siap, disamping itu Orhiba nantinya sebagai pelajaran daripada tuhan agar manusia bisa sehat dan selamat,” jelas Dogo.
Menariknya pada aksi kali ini pasukan Orhiba sekaligus anggota DPRD TK 1 Bali Nyoman Tirtawan juga ikut hadir dan memunguti sampah plastik di Pulau Menjangan. Disamping penggagas aksi ini ia bahkan sebagai aktifis peduli lingkungan, keprihatinan Tirtawan ini sangat dinilai positif oleh bebargai kalangan masyarakat.
Kepala TNBB Ngurah Krisna, saat di konfirmasi disela-sela acara kebersihan yang digelar Rabu 18 Oktober 2017 mengatakan. Pihaknya sangat menyikapi positif aksi tersebut , bahkan selama ini pihak TNBB telah berupaya bersama kelompok masyarakat untuk bersama mengatasi sampah kiriman yang terbuang dikawasan tersebut
”Kami sangat menanggapi positif aksi bersih ini apa lagi melibatkan kelompok masyarakat yang begitu banyak guna bersama-sama menanggulangi sampah yang ada dikawasan Taman Nasional Bali Barat, sampah itu merupakan kiriman yang dibawa oleh gelombang laut. Tetapi kami sebelum ini juga rutin mengajak kelompok masyarakat untuk bersih-bersih dikawasan TNBB. Untuk pengadaan tempat sampah kami sedang buat modelnya dan sudah kami programkan itu untuk menjadi acuan terhadap penanganan sampah,”uajar Ngurah Krisna.
Imbunya, kini pihaknya akan lebih banyak lagi melibatkan stick holder agar menjadi perencanaaan yang lebih jelas kedepanya. Selama ini pihakya menilai sampah-sampah yang berserakan di pinggir jalan kawasan TNBB dinilai atas ulah oknum yang tak bertanggung jawab yang dengan sengaja membuang sampah sembarangan, seperti para pengemudi kendaraan yang secara sengaja membuang sampah dari dalam mobil, bahkan kawasan TNBB sendiri menjadi langganan pembuangan sampah seperti material bekas bangunan.
”TNBB ini seperti dipakai langganan pembuangan oleh oknum tertentu, mereka sengaja membuang sampah seperti bahan material bangunan bekas,bahkan ada juga pedagang sayur yang sengaja membuang begitu saja dari kendaraanya padahal beberapa pelang larangan sudah terpasang. Kami menghimbau kepada masyarakat supaya tidak buang sampah sembarangan di kawasan TNBB, kami telah beberapa kali sosialisasi kemasyarakat seperti desa-desa penyangga yang ada di sini, untuk ikut mengatasi melubernya sampah-sampah yang ada kawasan TNBB nanti kita akan kerjasama dengan pemerintah Kabupaten Buleleng,” Pungkasnya.