DENPASAR, BERITA DEWATA – Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Provinsi Bali menyelenggarakan kegiatan edukasi keuangan dalam rangka Bulan Inklusi Keuangan dan World Investor Week Tahun 2024 kepada Aparatur Sipil Negara (ASN) Pemerintah Provinsi Bali dengan tema Cerdas Berinvestasi Untuk Masa Depan Sejahtera, di Kantor OJK Provinsi Bali, Denpasar (10/10).
Kepala OJK Provinsi Bali yang diwakili oleh Deputi Direktur Pengawasan Perilaku Pelaku Usaha Jasa Keuangan, Edukasi dan Pelindungan Konsumen OJK Provinsi Bali Rony Ukurta Barus menyampaikan bahwa kegiatan edukasi dalam rangka World Investor Week Tahun 2024 ini merupakan kampanye bersama yang dilaksanakan International Organization of Securities Commission (IOSCO) Committee 8 (C8) – IOSCO C8 dalam rangka meningkatkan edukasi dan pelindungan kepada investor pasar modal.
“Kami menghimbau masyarakat khususnya ASN di Bali untuk bijak dalam setiap pengambilan keputusan finansialnya dan didasarkan pada informasi yang valid. Not all that glitters is gold. Tidak semua informasi yang terlihat menarik atau populer di internet layak diikuti tanpa analisis yang baik,” kata Rony.
Kegiatan yang dilaksanakan secara hybrid tersebut memberikan pengenalan Perencanaan Keuangan, Waspada Investasi dan Pinjaman Online Ilegal oleh OJK Provinsi Bali, Industri Pasar Modal oleh Bursa Eefek Indonesia Bali dan Cara Bertransaksi di Industri Pasar Modal oleh BRI Danareksa Sekuritas.
Koordinator Perekonomian Pemerintah Provinsi Bali Gede Kardiasa yang turut hadir dalam kegiatan tersebut menyatakan bahwa penyelenggaraan Bulan Inklusi Keuangan sebagai salah satu upaya pemerintah Provinsi Bali, OJK, pelaku usaha jasa keuangan, akademisi dan strakeholders mendekatkan masyarakat dengan produk dan layanan keuangan sehingga mendorong peningkatan literasi dan inklusi keuangan khususnya tentang produk dan layanan di pasar modal.
Dalam kesempatan tersebut, Kardiasa juga memberikan apresiasi kepada OJK Provinsi Bali atas terlaksananya kegiatan ini dan atas dukungannya terhadap kelancaran pelaksanaan program Tim Percepatan Akses Keuangan Daerah (TPAKD) sehingga dapat meningkatkan literasi dan inklusi keuangan masyarakat Bali.
Melalui sinergi yang kuat antara OJK dengan para pemangku kepentingan di daerah, diharapkan dapat mengoptimalkan peningkatan literasi keuangan masyarakat secara masif sehingga masyarakat dapat terhindar dari kejahatan digital dan investasi ilegal.