Buleleng – Wakil Ketua II DPRD TK II Buleleng Made Adi Purnawijaya mengaku prihatin terhadap apa yang terjadi dengan Gunung Agung yang menyebabkan puluhan ribu warga Karangasem harus mengungsi, masyarakat sudah pasti bakal kehilangan mata pencaharian, dan bahkan dikhawtirkan kehilangan harta dan rumah.
Bahkan ternak peliharaanpun berdsarkan informasi, ada yang dijual dengan harga murah. Misalnya sapi yang sebelumnya berharga Rp 18 juta per ekor, atas keajadian ini cuma ditawarkan 8 juta, lantaran kepanikan yang mereka alami saat diberitahukan ada peningkatan aktifitas Gunung tertinggi di Bali tersebut.
”Kasihan mereka itu, disaat mengalami musibah dengan terpaksa menjual hewan ternaknya dibawah standar. Anehnya, pembeli tanpa merasa kasihan dengan begitu saja mau membelinya dengan harga murah. Hanya saja, memang tidak bisa juga menyalahkan pembeli, karena hukum dagang telah belaku dalam hal ini,” kata Made Adi Purnawijaya, Digedung DPRD Buleleng (25/9/2017).
Adi Purna Wijaya mengatakan dampak dari jika meletus Gunung Agung, kemungkinan akan menjadi pengaruh terhadap perekonomian masyarakat di Bali, walaupun tidak begitu signifikan. Namun hal ini sangat terasa khususnya bagi pembangunan fisik infrastruktur jalan maupun pembangunan gedung dan rumah. ”Para pengusaha pasir akan kesulitan mendapatkan pasir karena tidak ada lagi yang melakukan penggalian pasir” ujar Made Adi Purnawijaya.
Bukan saja para penggali pasir dan pengusaha pasir yang kesulitan mendapatkan pasir. Namun para pekerja maupun pengusaha bangunan fisikpun menjadi kewalahan terhadap langkanya material pasir, malahan dampaknya pengangguran jelas meningkat dibidang ini, pembangunan fisik berupa membangun rumah dan jalan juga akan tersendat-sendat lantaran material pasir tidak ada atau berkurang serta harganyapun kemungkinan akan meningkat tinggi,” jelas Adi.
Namun demikian ujarnya menambahkan dirinya sangat berharap agar pasca Gunung Agung meletus tidak terlalu berdampak terhadap perekonomian di Bali. ”Ini baru perkiraan saya saja, semoga tidak terjadi apa-apa terhadap perekonomian di Bali,” tandas Made Adi Purnawijaya
