Kunjungi Destana Purwobinangun, Kepala BNPB : Masyarakat Jadi Garda Terdepan PB

Kepala BNPB Letjen TNI Suharyanto, S.Sos., M.M (tengah) dalam kegiatan Peninjauan Desa Tangguh Bencana di Bukit Turgo, Kabupaten Sleman, Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY), Rabu (22/6).

SLEMAN, BERITADEWATA – Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) terus melakukan upaya guna mewujudkan ketangguhan masyarakat dalam menghadapi bencana dengan memberikan perhatian serius atas upaya peningkatan kapasitas bagi masyarakat desa/kelurahan yang berada di wilayah rawan bencana.

Kepala BNPB Letjen TNI Suharyanto, S.Sos., M.M., mengatakan untuk membangun kesiapsiagaan harus dimulai dari peningkatan kapasitas masyarakat.

“Masyarakat adalah garda terdepan dalam penanggulangan bencana. Upaya membangun kesiapsiagaan masyarakat harus dilakukan secara simultan dimana fokusnya adalah pembangunan manusia,” ujar Suharyanto dalam sambutannya pada giat Kunjungan Kerja Kepala BNPB meninjau Destana di Bukit Turgo, Kabupaten Sleman, Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta, Rabu (22/6).

BNPB menetapkan konsep Desa Tangguh Bencana (Destana) untuk menunjukkan bahwa masyarakat turut berperan aktif dalam proses pengurangan risiko bencana.

“Masyarakat tidak hanya sebagai objek melainkan subjek dalam penanggulangan bencana,” tambahnya.

Menurut Suharyanto, peran masyarakat yang dibentuk melalui Destana sangat penting dan strategis, khususnya dalam menyebarkan informasi maupun edukasi bencana sehingga dapat memperkuat kewaspadaan dan kesiapsiagaan masyarakat yang tinggal di wilayah rawan bencana.

Surhayanto turut mengapresiasi pengembangan destana Purwobinangun yang dinilai sudah memiliki aspek yang sangat lengkap.

“Aspek yang harus ada sudah lengkap, ada peta risiko bencana, sistem peringatan dini, terdapat jalur evakuasi dan tempat pengungsi, rencana evakuasi bagi disabilitas, kaum rentan dan peternakan warga sekitar, bahkan sudah memiliki rencana kontijensi yang lengkap dan detail,” jelasnya.

“Pola pengembangan yang telah dilakukan oleh warga Purwobinangun dapat menjadi role model bagi destana lainnya dengan menyesuaikan potensi bencana di wilayah masing-masing,” tambahnya.

Sampai pada Juni 2022, telah terbentuk 1.116 destana yang tersebar di seluruh Indonesia. BNPB memiliki target pengembangan destana sampai 5.000 desa.

“Upaya kita akan terus berlanjut hingga ke seluruh daerah dengan rawan bencana sehingga diharapkan masyarakat semakin siap dan tangguh,” tutupnya.

Dalam mendukung pengembangan destana melalui Taman Nasional Merapi khususnya melalui mitigasi vegetasi, Suharyanto bersama Bupati Sleman Dra. Hj. Kustini Sri Purnomo dan jajaran melalukan penanaman pohon sarangan yang merupakan tanaman organik yang berasal dari lereng Merapi.

Selain itu, BNPB turut memberikan bantuan berupa bantuan uang pembinaan senilai 15 juta rupiah, hand sanitizer 500 botol, masker 1.000 lembar dan sabun batang 144 buah dalam penguatan protokol kesehatan di Destana Purwobinangun.

 

Sebarkan Berita ini

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here