KLUNGKUNG, BERITA DEWATA – Kasus dugaan keracunan makanan yang menimpa 26 siswa SMP Negeri 3 Banjarangkan, Rabu (13/8/2025), mendapat perhatian serius dari Anggota DPRD Klungkung, I Wayan Widiana.
Politisi Partai Gerindra dari Dapil Banjarangkan ini menilai, insiden tersebut menjadi peringatan keras bagi sekolah dan pengelola kantin untuk memperketat pengawasan terhadap makanan yang dijual kepada siswa.
“Keamanan pangan di sekolah tidak boleh ditawar. Ini menyangkut keselamatan generasi kita. Pihak sekolah harus lebih intens berkomunikasi dengan pengelola kantin dan rutin melakukan pengecekan,” tegas Widiana, Kamis (14/8/2025).
Ia juga mengingatkan pentingnya peran orang tua dalam memastikan anak-anak mengonsumsi makanan yang aman dan bergizi.
“Bekal makanan dari rumah bisa menjadi salah satu cara meminimalkan risiko seperti ini,” tambahnya.
Selain itu, Widiana berkomitmen membawa kasus ini ke forum resmi DPRD Klungkung untuk mendorong pemerintah daerah melalui organisasi perangkat daerah (OPD) terkait memperluas program makanan bergizi gratis di sekolah.
“Program ini perlu menjangkau lebih banyak sekolah, termasuk di daerah pelosok. Dengan begitu, siswa bukan hanya aman, tetapi juga terpenuhi gizinya,” ujarnya.
Sebelumnya, sebanyak 26 siswa SMPN 3 Banjarangkan harus mendapat perawatan medis di UPT Puskesmas Banjarangkan I setelah mengalami mual, muntah, dan pusing usai mengonsumsi nasi campur yang dibeli di kantin sekolah.
Dugaan sementara, penyebab keracunan berasal dari lauk ayam yang tidak layak konsumsi.
Widiana mengatakan dirinya langsung berkoordinasi dengan pihak sekolah setelah menerima laporan terkait insiden tersebut.
“Begitu saya dengar kabar ada puluhan siswa keracunan makanan, saya langsung berkoordinasi dengan kepala sekolah dan memastikan penanganan medis dilakukan secepat mungkin,” ujarnya.
Seluruh siswa yang terdampak dilaporkan sudah pulih dan dipulangkan pada hari yang sama setelah menjalani observasi di puskesmas.
Widiana berharap peristiwa ini menjadi pelajaran penting bagi seluruh pihak untuk memperkuat sistem pengawasan kantin sekolah agar kasus serupa tidak kembali terulang.























































