JAKARTA, BeritaDewata – Jaringan listrik di wilayah terdampak gempa M6,2 berangsur pulih. PLN bergerak cepat untuk memperbaiki kelistrikan di wilayah Kabupaten Mamuju dan Majene, Provinsi Sulawesi Barat.
Perusahan Listrik Negara (PLN) mengidentifikasi sebanyak 872 gardu distribusi terdampak gempa. Sejumlah gardu tersebut melayani 90.688 pelanggan listrik. Data hingga 20 Januari 2021, pukul 15.30 wita atau waktu setempat, sekitar 98 persen kelistrikan pulih.
Sebanyak 856 gardu distribusi telah menyala, atau sekitar 84.873 pelanggan kembali dapat mengakses listrik. Sebanyak 16 trafo yang melayani 1.403 pelanggan di wilayah Kecamatan Ulumanda belum dapat diperbaiki petugas. Hal tersebut disebabkan jalan menuju lokasi belum dapat diakses kendaraan.
“Secara sistem kelistrikan telah pulih semua pada Rabu sore, kecuali daerah Ulumanda, Majene,’ ujar perwakilan PLN Sulawesi Barat Mudhakir, melalui pesan digital, Kamis (21/1).
Ia mengatakan pemulihan belum dapat dilakukan karena terkendala akses jalan ke lokasi gardu yang rusak. Perbaikan kelistrikan di wilayah Ulumanda, Kabupaten Majene, akan dilakukan setelah akses jalan dapat dilalui kendaraan pengangkut material PLN. Informasi terkini, pemerintah daerah setempat telah mengerahkan alat berat untuk pembukaan akses.
Sementara itu, obyek vital juga kembali pulih pascagempa M6,2 yang terjadi pada Jumat (15/1). Fasilitas penting yang telah dialiri listrik, antara lain Bandar Udara Tampa Padang, RSUD Regional, RSUD Mamuju, PDAM Rangas, lembaga pemasyarakatan, sebagian penerangan jalan umum Kota Mamuju dan pos pengungsian.
Dengan adanya jaringan listrik dan perbaikan infrastruktur dasar lain, kondisi tersebut akan mempercepat pemulihan ekonomi dan kehidupan masyarakat pascagempa. PLN menerjunkan 348 personel untuk memperbaiki kelistrikan di wilayah Mamuju dan Majene.
Data BNPB per Jumat, 22 Januari 2021, pukul 02.00 WIB mencatat total korban gempa M6,2 Sulawesi Barat sebagai berikut korban meninggal dunia 91 orang, hilang 3, luka berat, 404, luka sedang 240, luka ringan 1.474 dan mengungsi 87.373. Sedangkan kerusakan infrastruktur, pemerintah daerah masih terus melakukan pendataan di lapangan.