IGK Kresna Budi Soroti Pembangunan Taman Bung Karno di Buleleng

Pembangunan Taman Bung Karno

Buleleng, BeritaDewata.com – Keterlambatan proyek pembangunan Ruang Terbuka Hijau (RTH) Taman Bung Karno tahap III yakni dengan pembangunan patung Bung Karno, yang dikerjakan rekanan PT. Chandra Dwipa dengan nilai kontrak Rp 5,49 miliar, kini menjadi perhatian Tim Pengawal Pengaman Pemerintah dan Pembangunan Daerah (TP4D) Kejaksaan Negeri (Kejari) Buleleng.

Untuk memastikan progress pengerjaan patung sang Proklamator Bangsa Indonesia yang rencananya setinggi 8 meter tersebut, TP4D bersama pihak Dinas Perumahan, Pemukiman, dan Pertanahan (Perkimta) Buleleng, Dalam sidak tim TP4D Kejari Buleleng itu, dipimpin langsung Kajari Buleleng, Wahyudi, didampingi Kasi Intel Kejari Buleleng yang juga selaku Ketua TP4D Kejari Buleleng, M. Nur Eka Firdaus, Mepala Dinas Perkimta, Ni Nyoman Surattini, serta dari PPK Dinas Perkimta Buleleng, Putu Setyawati.

Kepala Dinas Perkimta Buleleng, Ni Nyoman Surattini mengatakan, dari hasil sidak bersama TP4D, memang progress pengerjaan patung itu baru mencapai 40 persen. Menurut Surattini yang baru saja resmi sebagai Kepala Dinas Perkimta Buleleng ini, keterlambatan ini lantaran pihak rekanan terkendala finansial. Sehingga, bahan baku pembuatan patung tidak kunjung diberikan kepada seniman.

“Saat kami sidak untuk mengetahui sejauh mana perkembangannya, itu baru 30 persen, baru bagian kakinya saja sudah dilapisi logam. Kalau memang ada kendala finansial, harusnya bisa komunikasikan kepada kami. Janganlah pihak rekanan tertutup, jadi ini hanya miss komunikasi saja,” kata Surattni, Jumat (18/1) ditemui diruang kerjanya.

Disisi lain Anggota DPRD I Bali IGK Kresna Budi sangat menanggapi serius Ruang Terbuka Hijau (RTH) Taman Bung Karno yang tidak jauh dari kediamanya di Kelurahan Liligundi. Sebagai warga Buleleng, Kresna Budi sangat mendukung program Bupati Buleleng Putu Agus Suradnyana ST.

Anggota DPRD I Bali IGK Kresna Budi

”Kami sangat mendudukung program Bupati Buleleng seperti pembuatan taman Bung Karno apalagi rencananya Patung setinggi 8 meter akan berdiri sangat bagus sekali. Sekarang program lanjutan apa yang dibisa di maksimalkan untuk Singaraja. Kita lihat banyak sekali Bus-bus besar melewati, saya nilai selama ini kita seperti hanya dapat asapnya saja, kalau bisa taman Bung Karno berfungsi sebagai stop ofer,” ucap Kresna Budi.

Ruang Terbuka Hijau (RTH) Taman Bung Karno dengan luas kurang lebih 2 hektar dinilai oleh legeslator Golkar ini mesti ada sarana penunjang seperti fasilitas umum,kamar mandi serta tempat sembahyang. Taman Bung Karno yang akan menjadi aicon Buleleng, IGK Kresna Budi menyebutkan hal itu akan menciptakan keramaian untuk itu fungsi pemerintah Kabupaten sebagai dinamisator.

”Dengan dibangunnya patung sang Proklamator Bangsa Indonesia di Buleleng, akan menjadi aicon Buleleng. Sekarang pemerintas Kabupaten sebagai Dinamisator harus mampu menciptakan keramaian dan itu sangat relefan. Nah sekarang bagaimana menciptakan kebersihan itu agar wisatawan itu nyaman,” papar Kresna Budi.

Dengan adanya keterlambatan dari mega proyek itu Kresna Budi juga memberikan masukan,”Keterlambatan itu harus dicari akarnya dimana sebabnya apa, shering antar pemerintah dan kontraktor juga harus dijalin pengawasan perlu dilakukan, sampai ada keterlambatan berarti pengawasan kurang dan itu setiap bulan harus ada pelaporan sampai tenggang waktu penyelesaian. Kalau pinalti itu diterapkan membabi buta yang kasihan Kontraktornya, pegawainya dan banyak harus dipikirkan itu, untuk itu perlu duduk bersama,” jelas IGK Kresna Budi pada Berita Dewata(18/1) dikediamanya di Liligundi.

Sebarkan Berita ini

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here