Gedung Posyandu Terancam Roboh, Warga Mengadu ke Dewan

Puluhan warga mendatangi gedung DPRD Buleleng

Buleleng – Polemik bangunan balai posyandu di Dusun Pendem, Desa Alasangker, Buleleng, yang diduga bergoyang-goyang kini berbuntut panjang. Pasca Perbekel Desa Alasangker, Wayan Sutama menjamin keamanan bangunan itu sesuai dengan spesifikasi , namun warga Dusun Pendem tetap bereaksi menyatakan banguna tersebut tetap bergoyang.

Puluhan warga mendatangi gedung DPRD Buleleng dengan membawa berkas temuan dilapangan, kedatangan mereka langsung diterima Wakil Ketua II DPRD Buleleng Made Adi Purnawijaya pada Rabu (4/4).

Mereka menuntut, agar bangunan itu dibongkar untuk diperbaiki kembali mengingat, kualitas bangunan itu dibawah standar alias buruk. Sebab akibat kualitas buruk, warga khawatir bangunan yang telah berdiri dipinggir jalan raya itu akan roboh.

Koordinator warga Dusun Pendem, Wayan Kadiarsa mengatakan, tujuan dari mereka menemui untuk menyampaikan aspirasi tentang kondisi bangunan balai masyarakat dan posyandu Dusun Pendem, yang ternyata pengerjaannya tidak sesuai dengan spesifikasi dan gambar. Sehingga kata dia, bangunan yang sudah jadi diakhir tahun 2017 ini bergoyang.

“Bangunan itu bergoyang saat ditempati. Saya sudah membuktikannya. Kami tidak menolak bangunan itu, tapi kualitasnya buruk. Kami minta, agar bangunan itu diperbaiki sesuai dengan gambar. Kami khawatir, tidak lama lagi bangunan itu bisa roboh,” kata Kardiasa.

Untuk diketahui, bangunan gedung posyandu berlantai 2 di Dusun Pendem menelan dana mecapai Rp224 juta kualitasnya buruk. Warga khawatir bangunan itu akan roboh. Sebab, ada ketidaksesuaian antara gambar bangunan dengan kondisi visual bangunan, terutama pada struktur beton.

Dari hasil penelusuran diketahui, tiang pada bangunan yang berlantai dua itu semestinya ada 8, namun hanya ada 6 tiang. Selain itu, ukuran kolom pada tiang bangunan diperkecil, daru 3525 menjadi 2025. Bahkan, kekuatan penyangga besi di lantai 2 justru tidak nyambung.

Kondisi itulah yang dikhawatirkan warga, bahwa bangunan itu tidak akan bertahan lama. Dan kemungkinan yang terburuk, bangunan itu dikhawatirkan akan roboh. Untuk itu,.warga Dusun Pendem sangay berharap, agar bangunan itu diperbaiki kembali.

“Kami berharap, pemerintah untuk segera memperbaiki bangunan itu, sehingga nanti tidak terjadi hal-hal yang tidak inginkan, karena bangunan itu membuat warga resah, warga takut beraktivitas di bangunan itu,” harap Kardiasa.

Meski warga setempat menyatakan bangunan itu kualitasnya buruk, terlebih ada hasil audit investigasi dilakukan konsultan independen dari Surabaya, Jawa Timur, CV. Aptaguna Jaya Indo, yang menemukan rendahnya kualitas atas bangunan tersebut. Namun oleh Inspektorat Buleleng, bangunan itu dinyatakan aman, yang merujuk hasil kajian dari Dinas PUPR Buleleng kepada Inspektorat.

Sementara Wakil Ketua DPRD Buleleng, Made Adi Purnawijaya saat ditemui media BeritaDewata.com menjelaskan, setelah mendegar aspirasi masyarakat terkait dengan bangunan bergoyang di Dusun Pendem Desa Alasangker, pihaknya akan segera menindaklanjuti aspirasi ini.

“Mereka (warga Pendem, red) ingin agar bangunan itu diperbaiki. Mereka juga punya dokumen termasuk hasil kajian tim indenpendent menyatakan bangunan itu kualitasnya buruk. Dinas PU dan Inspektorat sudah turun, tapi kok dinyatakan layak, ini aneh,” kata Adi Purnawijaya.

Menyikapi hal ini, maka Adi mengaku, akan memberikan hasil pertemuan ini kepada Komisi II DPRD Buleleng. Sebab, secara kewenangan persoalan ini ada di Komisi II. Bahkan Adi Purnawijaya akan membawa persoalan ini ke Rapat Dengar Pendapat (RDP), setelah nanti Komisi II turun ke lokasi.

“Secepatnya kami tindaklanjuti aspirasi masyarakat ini. Kami akan berkomunikasi ke Komisi II, sehingga segera bisa mengecek ke lokaso terkait aduan masyarakat,” pungkas Adi Purnawijaya.

Sebarkan Berita ini

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here