Banyak Jalan di Desa-Desa Wilayah Buleleng Rusak Parah

bertanggung jawab terhadap itu adalah pemerintah Kabupaten.

Buleleng – Duet kepemimpinan Bupati Agus Suradnyana dan Nyoman Sutjidra belakangan ini mulai menunjukan tanda-tanda, berbagai infrastruktur di kawasan kota Singaraja diperbaiki, diantaranya perbaikan jalan membuat perekonomian di perkotaan berjalan lancar dan jarang terjadi kemacetan.

Buleleng yang kini mampu menggeliat menuju pembangunan banyak kalangan menilai perlunya mendapat dukungan dari berbagai pihak karena majunya suatu daerah harus diimbangi oleh infrastruktur diwilayah itu, karenanya kabupaten dan Provinsi mesti mampu bersinergi dari segala bidang.

Namun kemajuan Buleleng tersebut dinilai hanya menggeliat di kawasan perkotaan saja, infrastruktur di pedesaan masih belum mendapat perhatian, seperti jalan yang berada di wilayah Dusun Kelandis hingga ke Dusun Mengandang Desa Pakisan Kecamatan Kubutambahan. Jalan dengan panjang kurang dari 6 kilo meter di Dusun Kelandis ke Mengandang sudah lima tahun mengalami kerusakan yang sangat parah.

Diketahui, kehidupan masyarakat Dusun Kelandis dan Mengandang lebih banyak bergelut dibidang pertanian dan perkebunan yaitu petani cengkeh, kopi dan coklat. Jika infrastruktur di dusun Kelandis dan Mengandang lancar maka akan sangat berpengaruh pada perekomian, selama ini banyak warga yang mengeluhkan jalan tersebut karena belum tersentuh perhatian dari pemerintah Kabupaten Buleleng.

Terlebih jalan itu satu satunya akses menuju ke Desa Bontiing dan perkotaan, dimana Desa Bontiing merupakan desa kelahiran Wakil Bupati Buleleng Nyoman Sutjidra. Padahal banyak warga Bontiing untuk mendapatkan air bersih harus melalui jalan Dusun Kelandis dan Mengandang dengan memasang beberapa pipa-pipa saluran Air dari Goa Pandawa untuk disalurkan kemasing- masing rumahnya. Di Dusun Kelandis sendiri terdapat Sekolah Dasar No. 2 Pakisan yang di bangun pada 1 Januari 1967 oleh pemerintah, para siswa yang dari kampung bawah harus berjalan menelusuri jalan yang penuh berklikil itu hingga 2km.

Kepala Dusun Mengandang Ketut Rajin sangat mengeluhkan dengan kondisi jalan seperti itu dari Dusun Kelandis hingga ke Mengandang sampai saat ini belum ada perhatian. Pihaknya mengaku pernah melakukan Pengajuan Kemusren Bang namun sampai kini belum terealisasi.

”terakhir di rehab pada tahun 2009, kondisi jalan saat ini sudah hancur, saya sudah pernah menghadap ke pak Bupati dan pak Wakil. Saya kasihan melihat anak-anak sekolah berjalan dari jauh kampung bawah sampai ke SD. N 2 Pakisan, dan sering juga para guru mengeluhkan kepada saya jalan itu rusak. Mestinya pemerintah ya peduli juga kepada mereka belum lagi di musim hujan waduuh jalan tak bisa di lewati, dan pasti berdampak pada perekonomian disini. Berharap segeralah di perbaiki,” Ucap Ketut Rajin, ditemui di Buleleng, Kamis 31/8/2017.

Ketut Rajin merasa kasihan kepada para siswa yang melintasi jalan tersebut dan seandainya Ia memiliki dana, akan mengaspal sendiri, tetapi yang lebih memegang peran dan harus bertanggung jawab terhadap itu adalah pemerintah Kabupaten.

Para siswa dan siswi juga berharap kepada pemerintah agar memperhatikan jalan tersebut, salah seorang siswa bernama Kadek Sukenayasa kelas IV SD N 2 Pakisan saat melintasi jalan tersebut bersama temen-temenya berharap penuh jalan itu segera di aspal oleh pemerintah.

”Sing demen jalane usak kene dot gati pang maspal, (Tak senang jalan seperti ini pinginyna diaspal )” keluh Sukenayasa sama temenya.
Belum di perbaikinya jalan di Dusun Kelandis dan Mengandang Desa Pakisan itu Rajin juga mengatakan selama ini perekonomian disana sangat menurun, bahkan masyarakat yang hendak mengantar barang ke Bontiing atau perkotaan harus terhambat karena jalan rusak parah.

Ditempat terpisah Kepala Desa Pakisan Wijasa saat dihubungi melalui saluran telephone tak ada jawaban bahkan dihubungi melalui pesan singkat pada Rabu, 30/8/2017 tak ada jawaban terkait rusaknya jalan tersebut.

Sebarkan Berita ini

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here