Balinale 2025 Bikin Ekonomi Kreatif Bali Bergairah, UMKM Siap Panen

DENPASAR, BERITA DEWATA- Penyelenggaraan Bali International Film Festival (Balinale) 2025 di Sanur, Bali, diprediksi bakal mendongkrak ekonomi kreatif dan menggairahkan sektor UMKM lokal. Balinale tahun ini digelar di Icon Bali Mall, Sanur, mulai 1-7 Juni 2025.

Pakar ekonomi dan pariwisata, Trisno Nugroho, menyebut Balinale punya peran penting buat industri film dan ekonomi kreatif Bali, bahkan Indonesia.

“Dengan menampilkan film berlatar Bali, festival ini mempromosikan pariwisata dan budaya lokal ke dunia internasional,” ujar Trisno saat ditemui di Sanur, Sabtu (24/5/2025).

Trisno yang juga Tim Pembentukan Badan Ekonomi Kreatif dan Digital Provinsi Bali menambahkan, Balinale bukan cuma soal pemutaran film. Festival ini juga jadi ajang belajar buat sineas lokal lewat workshop, seminar, dan diskusi panel bersama para profesional industri film global.

“Balinale juga membuka jalan bagi sineas Bali untuk membangun jaringan internasional, memperbesar peluang distribusi film mereka ke pasar dunia,” tambahnya.

Lebih dari itu, Balinale sudah masuk dalam daftar festival yang bisa jadi jalur nominasi Oscar kategori film pendek. Artinya, peluang pengakuan internasional buat sineas lokal makin terbuka lebar.

Panitia menargetkan jumlah peserta dan penonton Balinale 2025 naik 10 persen dibanding tahun lalu. Trisno optimistis, lonjakan ini bakal memperbesar perputaran uang di sektor pariwisata dan ekonomi lokal.

“Ada peningkatan pengeluaran buat hotel, transportasi, konsumsi, sampai belanja. Ditambah lagi Balinale menarik produser asing yang bisa membawa investasi baru ke Bali,” jelas Trisno.

Rektor Universitas Primakara, I Made Artana, yang turut hadir, menyoroti dampak Balinale terhadap UMKM. Tahun ini, UMKM lokal diberi ruang lebih besar buat promosi lewat pameran dan bazar selama festival.

“Sanur punya banyak UMKM dari kuliner sampai kerajinan tangan. Dengan peserta dan pengunjung internasional, peluang ekspor produk lokal makin terbuka,” kata Artana.

Artana menambahkan, kesuksesan Balinale bakal diukur lewat jumlah penonton, peserta, partisipasi UMKM, dan peningkatan omzet penjualan.

“Kalau semua indikator naik, berarti Balinale sukses sebagai penggerak ekonomi kreatif,” jelasnya.

Sementara itu, Pendiri sekaligus Direktur Balinale, Deborah Gabinetti, menegaskan misi Balinale untuk jadi platform global.

“Balinale ini bukan sekadar festival film. Ini tentang membangun jembatan antara pembuat film lokal dan dunia melalui sinema, seni, dan pendidikan,” tutup Deborah.

Balinale 2025 diyakini bukan hanya memperkuat ekosistem perfilman Bali, tapi juga jadi mesin penggerak ekonomi kreatif baru di Pulau Dewata.

Sebarkan Berita ini

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here