BADUNG, BERITADEWATA – Ketua BBTF yang juga sekaligus Ketua DPD ASITA Bali I Putu Winastra meminta agar pemerintah dan para travel agen yang ada di Indonesia agar tidak meremehkan potensi pasar wisatwan asal Nigeria.
Ia mengatakan, jika potensi pasar Nigeria sangat menjanjikan dan dari koordinasi dengan tour operator (TO) asal Nigeria diketahui peminat warga Nigeria ke Bali sangat besar.
“Janganlah kita hanya melihat hal-hal negatif pada orang Nigeria. Masih banyak potensi yang yang bisa digarap untuk turis Nigeria ini. Buktinya, banyak sekali orang Nigeria yang tinggal di luar negeri. Mereka ke Eropa, Amerika, Asia, terutama Singapura. Mereka bisa travelling ke Bali dan mereka travelingnya tidak murah. Ini sangat luar biasa,” ujarnya.
Oleh karena itu ia berharap agar ke depan, ada sebuah solusi untuk mendatangkan wisatawan asal Nigeria. Ia menegaskan, jika dalam BBTF kali ini, dirinya menjadi penjamin bagi tamu asal Nigeria selama mereka berada di Bali.
“Saya diinterview di Jakarta, apakah bisa menjamin warga Nigeria selama berada di Bali. Saya nyatakan bahwa saya siap menjadi penjamin. Jadi kami diinterview di Jakarta untuk event BBTF ini. Kami harapkan bahwa ada satu solusi yang yang bisa diberikan kepada warga negara Nigeria khusus untuk melakukan perjalanan wisata ke Bali,” ujarnya.
Pihaknya bersama seluruh agent lokal juga akan menjadi garansi untuk mendatangkan turis Nigeria. Sebab ternyata turis Nigeria yang melancong keluar negeri adalah kelompok orang kaya dan elite.
Turis Nigeria itu mudah untuk dikontrol. Mereka biasanya bergerak secara berkelompok, mudah dikenali. Namun di sisi lain, turis asal Nigeria juga memiliki gaya hidup elite, menginap di hotel bintang 5, royal dalam berbelanja, dan lama tinggal bisa lebih dari 8 hari untuk sekali libur.
Karena mereka memiliki ciri khas seperti ini maka mereka mudah dikontrol selama berada di Bali, mengawasi dari kedatangan mereka dan sampai ke luar dari Bali. Mereka akan travelling dalam grup. Jadi ini sangat luar biasa bisa dikontrol.
“Jadi tidak ada kekhawatiran, mereka akan menyangkut di mana dan sebagainya karena semua punya ciri khusus. Mereka tidak sendiri-sendiri,” ujarnya.
Dari hasil komunikasi selama ini, minat ke Bali sangat tinggi. Dalam BBTF kali ini saja, ada 13 tour operator asal Nigeri ikut sebagai peserta. Karena mereka sudah prediksi pasar yang tinggi jika ke Bali. Komunikasi untuk hadir langsung ke Bali sudah terjadi sejak dua tahun yang lalu.
Mereka bertanya banyak soal Bali, bagaimana caranya agar bisa ke Bali karena mereka harus connecting dengan beberapa negara. Sebab tidak ada penerbangan langsung ke Bali. Ia memprediksi jika dalam setahun saja ada 200-300 orang yang ditangani oleh satu tour operator saja maka akan sangat banyak orang Nigeria yang datang ke Bali. Sebab di Bali ada ratusan tour operator yang bisa menghandle turis asal Nigeria.
“Jadi kami minta rekomendasi dari Pemerintah Provinsi Bali, kami meminta rekomendasi dari Kementerian terkait agar ini dipermudah. Sebab orang-orang ini adalah orang-orang yang akan menjual Bali di negaranya dan juga ke berbagai negara,” ujarnya.