Jumlah Mahasiswa Turun, APTISI Bali di Bawah Prof Suarta Siapkan Reformasi dan Beasiswa Pendidikan

DENPASAR, BERITA DEWATA – Ketua APTISI Bali periode 2025–2030, Prof. I Made Suarta, menyoroti menurunnya minat masyarakat melanjutkan kuliah ke perguruan tinggi. Ia menilai faktor ekonomi dan sistem pembelajaran yang kaku menjadi penyebab utama, dan berkomitmen melakukan reformasi menyeluruh di dunia kampus swasta.

Menurut Prof. Suarta, penurunan jumlah mahasiswa terjadi secara nasional dan menjadi tantangan besar bagi perguruan tinggi swasta.

“Banyak calon mahasiswa sebenarnya ingin kuliah, tapi terhambat biaya,” ujarnya.

APTISI Bali di bawah kepemimpinannya berencana memperluas akses pendidikan melalui beasiswa KIP Kuliah, program Satu Keluarga Satu Sarjana dari Pemprov Bali, dan kerja sama dengan sektor swasta.

“Kami ingin memastikan anak muda Bali tetap bisa kuliah tanpa terbebani masalah biaya,” tegasnya.

Selain soal ekonomi, Suarta menilai kampus perlu melakukan reformasi pembelajaran agar lebih menarik bagi generasi muda.

“Mahasiswa sekarang tidak suka kuliah yang monoton. Kampus harus kreatif, adaptif, dan relevan,” katanya.

Ia menekankan bahwa pendidikan adalah kunci keluar dari kemiskinan, sehingga perguruan tinggi wajib menjaga kualitas dan relevansi.

“Semakin tinggi pendidikan seseorang, semakin luas wawasannya. Itu sebabnya pendidikan jadi fondasi utama memperbaiki kehidupan,” tandasnya.

Suarta juga mendorong perguruan tinggi membuka program studi baru yang sesuai dengan kebutuhan daerah dan dunia kerja.

“Jangan membuat prodi yang terlalu umum. Kampus harus menciptakan program yang relevan dan dibutuhkan masyarakat,” ujarnya.

Sebarkan Berita ini

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here