JAKARTA, BERITA DEWATA – Otoritas Jasa Keuangan (OJK) menilai stabilitas sektor jasa keuangan (SJK) tetap terjaga di tengah perbaikan ekonomi global. Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) bahkan menguat ke level 7.484,34 pada akhir Juli 2025, naik 5,71% secara tahunan (year to date).
Kepala Departemen Literasi, Inklusi Keuangan, dan Komunikasi OJK, M. Ismail Riyadi, mengatakan perbaikan ekonomi global didukung meredanya tensi perang dagang, kesepakatan tarif antara AS dan sejumlah negara, serta kebijakan fiskal yang akomodatif.
“Pasar keuangan global menguat, volatilitas menurun, dan aliran modal ke emerging market termasuk Indonesia terus berlanjut,” ujar Ismail, Senin (4/8/2025).
Nilai kapitalisasi pasar saham sempat mencetak rekor Rp13.701 triliun pada 29 Juli 2025. Di pasar obligasi, indeks ICBI naik 1,17% dan investor asing membukukan net buy Rp13,28 triliun di Juli.
Di sektor perbankan, kredit tumbuh 7,77% menjadi Rp8.059,79 triliun pada Juni 2025, dengan pertumbuhan tertinggi di kredit investasi (12,53%). Dana pihak ketiga (DPK) naik 6,96% menjadi Rp9.329 triliun. Rasio kredit bermasalah (NPL) tetap terjaga di 2,22% (gross).
OJK melalui Satgas PASTI menghentikan 1.556 entitas pinjaman online ilegal dan 284 penawaran investasi ilegal hingga 24 Juli 2025. Sebanyak 25.912 rekening terkait judi online juga diblokir.
Selain itu, Indonesia Anti Scam Centre (IASC) mencatat 204.011 laporan penipuan sejak November 2024, dengan nilai kerugian mencapai Rp4,1 triliun. Dana korban yang sudah berhasil diblokir mencapai Rp348,3 miliar.
Selama 2025, OJK menjatuhkan lebih dari 1.700 sanksi administratif di sektor jasa keuangan. Pelanggaran yang ditemukan mencakup pencatatan palsu di perbankan, penggelapan polis asuransi, hingga manipulasi pasar modal.
OJK menegaskan akan terus memperkuat pengawasan, mendukung program prioritas pemerintah, serta menjaga ekosistem keuangan yang sehat, inklusif, dan kompetitif.