GWK Cultural Park Perkuat Komitmen Literasi Budaya untuk Lebih dari 500 Siswa di Bali

GWK Cultural Park Perkuat Komitmen Literasi Budaya untuk Lebih dari 500 Siswa di Bali

BADUNG, BERITA DEWATA – Garuda Wisnu Kencana (GWK) Cultural Park terus memperkuat perannya sebagai ruang pembelajaran budaya bagi generasi muda. Melalui program bertajuk Budaya Literasi Seni Musik dan Tari Bali, GWK telah melibatkan lebih dari 500 siswa sekolah dasar dari berbagai wilayah di Bali sepanjang semester pertama 2025.

Program edukatif ini menjadi bagian dari inisiatif tanggung jawab sosial perusahaan (CSR) PT Alam Sutera Realty Tbk melalui anak usahanya, PT Garuda Adhimatra Indonesia, yang mengelola kawasan GWK Cultural Park. Sejak pertama kali diluncurkan pada tahun 2022, tercatat lebih dari 2.500 siswa telah mengikuti kegiatan ini.

“Budaya literasi tidak selalu harus bersumber dari buku. Di GWK, kami ingin memperkenalkan literasi melalui seni tari, musik, film, dan pengalaman budaya yang menyentuh langsung ke hati,” ujar Ch. Rossie Andriani, Direktur Operasional GWK Cultural Park, Rabu (19/6/2025).

Kegiatan literasi budaya di GWK dikemas secara interaktif dan edukatif. Anak-anak diajak menonton film animasi “Petualangan Garuda Cilik” di Garuda Sineloka, yang menyampaikan pesan moral seputar keberanian, kesetiaan, dan filosofi budaya Nusantara.

Setelah menonton film, peserta diajak menjelajahi area ikonik seperti Plaza Wisnu dan Jembatan Titian Garuda, yang kini menjadi salah satu lokasi favorit untuk kegiatan edukasi dan dokumentasi foto bersama.

Tidak hanya menyaksikan, para siswa juga diajak berpartisipasi langsung dalam pertunjukan seni. Mereka berkesempatan memainkan alat musik tradisional Bali seperti gamelan dan angklung, serta mempelajari gerakan dasar Tari Bali seperti Sekar Jepun dan Kebyar Duduk yang dipandu oleh para penari profesional GWK.

Rossie menambahkan, pendekatan edukatif berbasis seni ini tidak hanya mengenalkan budaya Bali, tetapi juga menanamkan nilai-nilai kedisiplinan, kerja sama, dan cinta terhadap budaya sejak usia dini.

“GWK kami jadikan sebagai rumah belajar budaya terbuka bagi generasi penerus. Ke depan, kami ingin memperluas jangkauan program ini tidak hanya di Bali, tetapi juga ke luar daerah, agar lebih banyak anak-anak Indonesia mengenal dan mencintai budayanya sendiri,” tuturnya.

Sebagai pusat pelestarian budaya, GWK Cultural Park menyelenggarakan pertunjukan seni secara reguler setiap hari mulai pukul 11.00 hingga 18.00 WITA. Pentas seni berlangsung di berbagai titik utama seperti Amphitheatre, Plaza Wisnu, dan Lotus Pond.

Dengan program berkelanjutan seperti Budaya Literasi dan berbagai pertunjukan seni harian, GWK Cultural Park berkomitmen menjadi ruang budaya yang dinamis dan inklusif bagi semua kalangan, khususnya generasi muda yang menjadi tumpuan masa depan kebudayaan Indonesia.

Sebarkan Berita ini

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here