DENPASAR, BERITA DEWATA – Organisasi Kepemudaan (OKP) Lintas Iman resmi menutup posko tanggap darurat banjir Bali setelah beroperasi selama sepekan sejak bencana melanda pada 10 September 2025.
Posko yang berlokasi di Jalan Pura Demak II Denpasar, tepatnya di sekretariat PWNU, dibuka untuk memberikan bantuan cepat kepada warga terdampak banjir bandang.
Penutupan posko dilakukan dalam suasana sederhana namun penuh haru. Sejumlah pimpinan OKP hadir, mulai dari PERADAH, GP Ansor, Pemuda Muhammadiyah, GAMKI, PATRIA, hingga Pemuda Katolik. Relawan, donatur, dan warga korban banjir juga ikut menyaksikan momen tersebut.
“Posko ini adalah bukti nyata bahwa solidaritas dan kemanusiaan bisa melampaui sekat-sekat perbedaan,” ujar Ketua Pemuda Katolik Bali, Gogaswara.
Ketua GP Ansor Bali, H. Tommy Reza, menyampaikan terima kasih kepada seluruh pihak yang telah memberikan bantuan. “Kami mengucapkan terima kasih sebesar-besarnya kepada para donatur. Bantuan dalam bentuk uang maupun barang sangat berarti bagi para korban,” katanya.
Apresiasi juga datang dari Ketua PERADAH Bali, Gusde, dan Ketua Pemuda Muhammadiyah, Abdillah, yang menyoroti peran para relawan lintas agama dan suku. “Dedikasi dan semangat kemanusiaan para relawan sungguh luar biasa. Mereka adalah pahlawan tanpa tanda jasa,” ucapnya.
Ketua GAMKI Bali, Glori, menambahkan pesan penguatan untuk para korban. “Kami tahu proses pemulihan tidak mudah. Namun jangan pernah merasa sendiri. Kami, OKP Lintas Iman, akan terus mendampingi,” tegasnya.
Selama beroperasi, posko ini berhasil menyalurkan berbagai bantuan seperti makanan siap saji, sembako, kasur, bantal, air bersih, pakaian layak pakai, hingga obat-obatan. Relawan juga ikut turun langsung membersihkan rumah warga dan lingkungan pasca banjir.
Meski posko resmi ditutup, para pemuda lintas iman menegaskan komitmennya untuk tetap mendukung pemulihan korban. “Penutupan posko ini bukan akhir, tapi awal babak baru untuk membangun kembali kehidupan yang lebih baik di Bali,” tutup perwakilan OKP Lintas Iman.