JAKARTA, BERITADEWATA – Dalam rangkaian penghargaan TOP DIGITAL Awards Tahun 2021, Majalah ItWorks/Itworks.id, Kamis hari ini (16/12/2021) menggelar Webinar Series bertema “Accelerating Digital Transformation in Business & Government”.
Diikuti ratusan peserta dari institusi pemerintah maupun dunia bisnis dari berbagai daerah di seluruh Indonesia, Webinar ini menghadirkan sejumlah pembicara expert (ahli atau pakar) dari berbagai instansi pemerintah maupun korporasi untuk membagikan pengalamannya terkait pemanfaatan Teknologi Informasi (TI) dalam perjalanan transformasi digital di organisasi dan institusi mereka masing-masing.
Saat ini, organisasi baik pemerintahan dan korporasi bisnis, telah menjalankan Transformasi Digital sebagai kunci keberhasilan dalam upaya mereka meningkatkan efektivitas dan efisiensi dalam memberikan layanan publik, kinerja bisnis dan operasional, serta layanan kepada pelanggan atau masyarakat. Pandemi COVID-19 yang melanda dunia pun jadi pemicu untuk melakukan akselerasi atau mempercepat proses Transformasi Digital agar dapat tetap menjalankan operasional organisasi, sekaligus beradaptasi di masa New Normal (kenormalan baru) ini.
Transformasi Digital secara sederhana dapat diartikan sebagai optimalisasi pemanfaatan Teknologi Informatika (TI) dalam operasional suatu organisasi. Pemanfaatan TI itu biasanya melibatkan penggunaan teknologi terkini (cloud, big data, machine learning, IoT, dll) yang disesuaikan dengan kebutuhan dan kemampuan organisasi yang ingin menggunakannya.
Ketua Penyelenggara Webinar, M Lutfi Handayani, MM., MBA yang juga Pemimpin Redaksi Majalah ItWorks/Itworks.id dalam laporannya mengatakan, TOP DIGITAL Awards diselenggarakan setiap tahun oleh majalah ItWorks, dengan didukung oleh para Pakar dan Dewan Juri dari berbagai asosiasi TI, seperti MASTEL (Masyarakat Telematika Indonesia), APKOMINDO (Asosiasi Pengusaha Komputer Indonesia), FTII (Federasi Teknologi Informasi Indonesia) ASPILUKI (Asosiasi Piranti Lunak Indonesia), IDTUG (Indonesia Telecommunication User Group), dan LKN (Lembaga Kajian Nawacita).
“Dari sejak tahun pertama penyelenggaraan, yakni tahun 2016, TOP DIGITAL Awards didesain sebagai ajang penghargaan yang sarat dengan aspek pembelajaran. Ada beberapa hal yang ingin kami sampaikan, terkait aspek-aspek pembelajaran dalam kegiatan TOP DIGITAL Awards,” ujarnya.
Beberapa hal penting dari kegiatan ini, di antaranya :
Pertama, di akhir Wawancara Penjurian, ada Sesi Nilai Tambah, dimana Dewan Juri dapat memberikan pendapat, saran, dan masukan-masukan perbaikan kepada peserta. Sesi Nilai Tambah, adalah sebuah sesi yang sudah menjadi budaya dalam award-award yang diselenggarakan oleh media-media di MSI Group, termasuk didalamna adalah majalah ItWorks, majalah Madani, dan majalah Top Business.
Kedua, selaku penyelenggara, kami juga memberikan kesempatan kepada setiap peserta, untuk dapat Seat in atau mengikuti Sesi Presentasi / Wawancara Penjurian peserta lain, selama yang diikuti adalah bukan kompetitor bisnisnya.
Ketiga, kegiatan Webinar sebagai sesi Sharing. Kita dapat berdiskusi dan belajar bersama, dari para kandidat pemenang penghargaan TOP DIGITAL Awards. Semoga, banyak insight, tambahan informasi, dan inspirasi, yang dapat mendorong peningkatan implementasi dan pemanfaatan teknologi digital di tempat masing-masing.
Keempat, Majalah ItWorks, dapat menjadi salah satu sumber informasi dan referensi utama, terkait perkembangan solusi bisnis di Indonesia. Kami tahu, Bapak Ibu, sudah sangat sibuk dengan urusan internal kantor masing-masing, sibuk dengan rutinitas yang ada. Bahkan, kadangkala, Bapak Ibu tidak memiliki cukup waktu untuk mendapatkan informasi-informasi terkait solusi bisnis yang diperlukan. Oleh karenanya, majalah ItWorks hadir, untuk menyediakan informasi dan referensi solusi bisnis dan teknologi digital, untuk Bapak Ibu semuanya.
Kelima, majalah ItWorks selaku penyelenggara TOP DIGITAL Awards, dengan didukung Dewan Juri yang sudah menilai/ mengevaluasi/ mengamati banyak peserta, dapat berfungsi sebagai jembatan, atau dapat pula berperan untuk memfasilitasi studi banding antar peserta. Setiap pemenang penghargaan TOP DIGITAL Awards, relatif memiliki kemajuan dan keunggulan solusi bisnis tersendiri.
Keenam, Dewan Juri melihat banyak kemajuan yang sudah dicapai oleh para peserta. Namun demikian, ada juga hal-hal yang masih perlu ditingkatkan/ diperbaiki. Oleh karenanya, kedepan, majalah ItWorks dan Dewan Juri, ingin menyelenggarakan diskusi-diskusi atau pelatihan-pelatihan secara berkala, agar hal-hal yang masih menjadi kendala, dapat segera diperbaiki. “TOP Digital Awards adalah kegiatan pembelajaran dan penghargaan bidang implementasi teknologi informatika/digital, tingkat nasional yang terbesar dan paling membanggakan di Indonesia,” tandasnya.
Dukungan Kementerian Kominfo
Direktur Jenderal Aplikasi Informatika Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) Republik Indonesia, Semuel Abrijani Pangerapan, B.Sc dalam sambutan pembukaan menyatakan, Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) Republik Indonesia sangat menyambut baik webinar bertema “Accelerating Digital Transformation in Business & Government” yang merupakan rangkaian dari penghargaan “TOP DIGITAL Awards 2021”.
Seperti yang kita ketahui bersama lanjutnya, bahwa kegiatan TOP DIGITAL Awards ini merupakan kegiatan pembelajaran, dan kegiatan penilaian/ pemberian penghargaan bidang implementasi teknologi digital, yang diberikan kepada instansi pemerintahan dan korporasi bisnis di Indonesia.
“Kegiatan TOP DIGITAL Awards yang diselenggarakan oleh majalah ItWorks ini, sangat selaras dengan arah kebijakan Presiden RI yang dijalankan oleh Kementerian Komunikasi dan Informatika RI, yakni percepatan transformasi digital guna mendorong peningkatan implementasi dan pemanfaatan teknologi digital, baik di instansi pemerintahan, korporasi bisnis, maupun institusi lainnya. Oleh karenanya, Kementerian Komunikasi dan Informatika RI, sangat mendukung kegiatan Webinar ini, yang merupakan rangkaian dari kegiatan penghargaan TOP DIGITAL Awards ini,” ujarnya.
Pemerintah juga telah mengeluarkan kebijakan Smart City dan Sistem Pemerintah Berbasis Elektronik (SPBE) untuk mendorong peningkatan implementasi dan pemanfaatan teknologi digital di instansi pemerintahan. Beberapa hari yang lalu, tepatnya pada tanggal 14 Desember 2021, Kementerian Komunikasi dan Informatika Republik Indonesia (Kemenkominfo RI) menggelar Forum Sistem Pemerintah Berbasis Elektronik (SPBE) yang dihadiri oleh perwakilan Kepala Dinas Kominfo (Diskominfo). Kegiatan ini bertujuan mengukuhkan peran Diskominfo dalam mendukung terwujudnya pemerintahan cerdas (smart governance) melalui penerapan SPBE.
Dalam acara ini juga dilakukan penutupan Program Gerakan Menuju Smart City 2021 yang diisi dengan penghargaan kepada daerah dari kota/kabupaten yang dinilai berprestasi dalam menginisiasi program smart city yang ada di daerahnya yang penghargaannya disampaikan oleh Menteri Komunikasi dan Informatika RI, Johnny G. Plate.
Mengingat peran krusial SPBE dalam meningkatkan layanan ke masyarakat, Forum SPBE ini juga didukung kementerian lain seperti Kementerian Dalam Negeri, Kementerian PPN/Bappenas, Kementerian PANRB, dan Kementerian Keuangan.
“Di tahun 2021 ini ada sebanyak 100 (seratus) kota/kabupaten yang berhasil mengikuti implementasi program kota cerdas (smart city) tahun 2021 dan 48 kota/kabupaten yang berada pada Kawasan Pariwisata Prioritas Nasional dan Kawasan Ibu Kota Negara Baru berhasil menyusun masterplan kota cerdas (smart city). Dengan mengikuti gerakan ini, kota/kabupaten tersebut telah memiliki rencana induk (masterplan) pembangunan berbasis smart city yang akan mengakselerasi industri pariwisata sekaligus meningkatkan taraf hidup masyarakat setempat,” ujarnya.
Adapun para pembicara yang hadir Sesi I di antarannya Asisten I Bidang Pemerintahan dan Kesejahteraan Rakyat Setda Provinsi Jatim, Drs Benny Sampirwanto MS.i, mewakili Gubernur Provinsi Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa, Setiaji, ST, M.Si, Chief of Digital Transformation Office Kementerian Kesehatan RI, Dr. Ir. Irawati Tjipto Priyanti, MT., Kepala Pusat Data dan Sarana Informatika Kementerian Kominfo RI, Dr. Muhamad Hasan Chabibie, S.T., M.Si., Kepala Pusat Data dan Informasi Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Riset Teknologi RI, Dr. Agus Puruhita Arga Purnomo Widodo, Kepala Pusat Informasi dan Pengawasan Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan RI, dan Drs. Slamet Aji Pamungkas, M.Eng., Kepala Pusat Data Dan Sistem Informasi Badan Standardisasi Nasional.
Sedangkan dalam Sharing Session 2 menampilkan sejumlah pembicara dari Korporasi Bisnis. Di antaranya Kevin Kane, Chief Technology Officer Bank Amar Indonesia, Y.B. Hariantono, Direktur IT dan Operasi Bank Negara Indonesia, Taufiq Syofyan, Manager Non ERP Pertamina, Fathema Djan Rachmat, Direktur Utama Pertamedika IHC, Tonny Prasetyo, Direktur TI & Operasi Bank Jatim, Sonny Rachmadi Purnomo, Direktur Utama Run System, serta M. Kamaluddin, Direktur Utama PT JakLingko Indonesia.
Asisten I Bidang Pemerintahan dan Kesejahteraan Rakyat Setda Provinsi Jatim, Drs Benny Sampirwanto MS.i, membawakan materi presentasi bertajuk “Akselerasi Transformasi Digital di Provinsi Jawa Timur.” Dalam pemaparannya, Benny Sampirwanto, menyampaikan berbagai upaya tranformasi digital yang sudah dijalankan oleh Pemprov Jatim secara bertahap. “Dimulai dari proses bisnis TI, strategi pengembangan data dan informasi, strategi pengembangan aplikasi, strategi pengembangan infrastruktur TI, hingga strategi keamanan TI,” terangnya.
Dari strategi pengembangan TI tersebut, Jatim telah melahirkan beragam program inovasi dan aplikasi yang memudahkan masyarakat dalam mengakses layanan publik. Antara lain Program East Java Super Corridor (EJSC) yang merupakan pusat kreativitas kaum milenial, atau tempat bertemunya ide dan gagasan anak-anak muda di seluruh Jatim melalui penerapan ekonomi kreatif. “Kami juga melahirkan inovasi untuk membantu mengembangkan UMKM, yaitu Dolan (Dashboard Produk Unggulan Jawa Timur), Dahan (Dashboard Bahan Pangan), Jatim Bejo (Jatim Belanja Online), dan Lumpang Bude (Lumbung Pangan BUM Desa),” ujar Benny.
Untuk inovasi layanan publik unggulan, Provinsi Jatim memiliki Samsat 4.0 yang merupakan aplikasi pertama di Indonesia yang menerapkan transformasi ATM Samsat dengan bukti bayar dan pengesahan berbasis QR Code. Pada aplikasi ini, proses pembayaran PKB dan pengesahannya dilakukan cukup melalui smartphone.
Sedangkan Chief Technology Officer Bank Amar Indonesia, Kevin Kane dalam paparannya mengatakan, permintaan akan layanan perbankan digital terus meningkat seiring dengan jumlah pengguna aktif internet di tahun 2020 yang mencapai hingga 175,4 juta orang atau 64% dari total penduduk Indonesia. Namun setelah pandemi Covid-19, 60% konsumen mengalami penurunan pendapatan dan tabungan rumah tangga. Akibatnya, mereka pun mengurangi pengeluaran diskresioner dan mengadopsi kebiasaan baru secara dengan dukungan teknologi digital untuk menghemat.
Sesuai dengan lima pilar fundamental dalam Cetak Biru Transformasi Perbankan Digital OJK, Amar Bank percaya bahwa pilar-pilar tersebut akan berdampak pada bank digital kedepannya. Oleh karena itu, bank memperluas penggunaan teknologi AI untuk meningkatkan pengalaman pelanggan dan proses back-office.
Ditambahkan, Amar Bank memiliki tingkat Kematangan TI dengan tiga aspek, yaitu Cloud Computing, Artificial Intelligence & Machine Learning, dan juga Data Analytics. Kami telah memanfaatkan teknologi Big Data dan Data Analytics sejak tahun 2014, terbukti dengan keberhasilan Produk Tunaiku yang memanfaatkan Predictive Data Modeling.
Sesuai dengan filosofi Amar Bank, ‘Technology must impact lives, must improve lives’, serta misi ‘To provide banking to those who ‘need’ and not only to those who ‘want’’ dan visi ‘To bring smiles on 200 million faces by 2025’, Amar Bank membangun ekosistem digital dengan meluncurkan dua produk unggulannya. Tunaiku sebagai Pelopor Fintech Pertama di Indonesia dan Senyumku sebagai Bank Digital Pertama yang Diluncurkan di Cloud.
Hingga saat ini, Tunaiku telah menyalurkan pinjaman sebesar lebih dari Rp6,6 Triliun. Mendapatkan lebih dari 40.000.000 jumlah pengunjung Website dan Mobile Apps, lebih dari 6,7 juta jumlah Instalasi Mobile Apps, dan juga mendapatkan lebih dari 9juta aplikasi pinjaman yang diterima. Sementara di Senyumku, nasabah dapat menggunakan fitur menarik mulai dari Savings, Invest, dan Expenditure. Bunga yang diberikan Senyumku cukup menarik, sebesar 5,5% per tahun untuk menabung di Celengan Senyumku dan 9% per tahun untuk investasi di Senyumku Deposito.
Dari webinar yang dipandu oleh dua Moderator: Dede Mulyana – CEO Mitratex Konsultan, Moderator: Goenawan Loekito – Penasehat ItWorks, dapat disimpulkan bahwa di era sekarang ini, transformasi digital bukan lagi menjadi pilihan, namun sudah menjadi keharusan untuk daya saing maupun peningkatan layanan public maupun pelanggan atau masyarakat.
Terlebih memasuki era industri keempat (industry 4.0) yang sarat tuntutan penggunaan TIK. Keberhasilan implementasi teknologi digital, juga menjadi kunci keberhasilan pengelolaan bisnis dan juga insitutsi kepemerintahanan di masa pandemi dan new normal ini.