Waspada Bahaya Cyber, Jangan Sembarangan Memakai Tenaga Programmer

Gubernur Pastika Ajak Semua Pihak Tingkatkan Kewaspadaan Terhadap “Cyber Crime”

BeritaDewata.com, Denpasar – Pemerintah Provinsi Bali saat ini sedang memperkuat kesadaran akan bahaya cyber yang sedang mengancam dunia. Gubernur Bali Made Mangku Pastika mengatakan, bahaya cyber saat ini sedang melanda seluruh sendi kehidupan masyarakat dan bahay cyber itu ibarat musuh besar yang tak kelihatan namun sangat mengancam.

“Saya minta kewaspadaan masyarakat sendiri. Yang saya katakan itu, dimana saat ini kita menghadapi musuh yang tidak kelihatan. Namanya juga dunia maya, tetai bukan berati tidak berbahaya. Ini sangat berbahaya karena kita ini sekarang sudah banyak tergantung dengan IT. Apapun kita sudah melibatkan IT. Oleh karena itu saya minta sekali lagi kewaspadaan, kepedulian terhadap hal-hal yang bersifat IT terutama pimpinan pejabat supaya paham dengan situasi ini,” ujarnya di Denpasar, Kamis (25/5/2017).

Menurut Pastika, memperkuat kesadaran dan pemahaman terhadap bahaya cyber perlu dilakukan supaya kita tidak menjadi korban untuk kesekian kalinya. “Sudah disampaikan trendnya, apa ancamannya, apa dan bagaimana solusinya untuk mengatasi hal-hal tersebut. Jangan sampai larut, jika kita larut kita sudah menjadi korban. Saat orang pegang HP misalnya, kalau sampai makan lupa, istri lupa, suami lupa, anak lupa, itu sudah termasuk menjadi korban. Kalau duit kita lebih banyak habis untuk pulsa itu juga jadi korban,” ujarnya.

Itulah sebabnya, Pemprov Bali menggelar Workshop bertajuk “Cyber Awareness Workshop” sebagai upaya menggugah kesadaran dari seluruh masyarakat Bali untuk sadar akan bahaya cyber. Dalam workshop tersebut diundang para pakar untuk berbicara, dengan peserta seluruh PNS di lingkungan Pemprov Bali, para kepala dinas, kepala badan, pelajar, mahasiswa dan masyarakat umum lainnya.

Pastika berencana akan melakukan proteksi terhadap sistem jaringan internet di seluruh Pemprov Bali agar tidak diserang oleh para hacker. “Makanya saya awali dengan workshop ini. Ini baru pertemuan pertama. Nanti ada lagi pertemuan kecil yang lebih detail bagaimana memproteksi sistem jaringan di Pemprov Balo agar aman dari upaya hacker,” ujarnya. Ia berharap PNS di lingkungan Pemprov Bali jangan sampai berpikir aman saja. Padahal semuanya tidak aman.

“Makanya saya ajak agar awareness dulu dengan dunia cyber. Yang penting kenal dulu. Jangan sembarangan memakai tenaga Programmer. Karena biasanya Programmer menuntut perlakuan istimewa, dan kalau merasa tidak cocok mereka minta keluar. Setelah keluar mereka akan merusak semua sistem yang ada. Setelah dia keluar dia minta lagi bayaran. Kalau tidak bayar dia akan merusak sistem melalui exit door, pintu belakang,” ujarnya.

Modus seperti ini sudah seringkali terjadi. Ia mengakui jika modus ini sudah terjadi sewaktu dirinya masih menjadi Direktur Tindak Pidana Ekonomi Khusus Mabes Polri. Bahkan modus yang sama sudah terjadi sejak tahun 1991 lalu. Bahaya lain dari dunia cyber adalah kejahatan perbankan. Kartu kredit atau ATM saja bisa terbaca dengan menggunakan scimming.

Kartu kredit itu bisa ditempelin di tempat hitung duit, itu bisa ditangkap dan isinya bisa berpindah semua. Besoknya akan dilakukan lagi kejahatan yang sama. Apalagi sekarang ada kartu debit ada ATM itu lebih gampang lagi. “Nah ini supaya kita berhati-hati. Tiba tiba uang kita habis. Ujung ujungnya uang kita juga habis. Kita tidak pernah cek berapa sen ujungnya uang kita. Kita tidak membayangkan, jika itu jutaan akun. Masuk kedalam satu bank saja orang ini dan dia akan meraup keuntungan puluhan juta,” ujarnya.

Sebarkan Berita ini

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here