DENPASAR, BeritaDewata – Selama dua hari berturut-turut, Himpunan Mahasiswa Program Studi (HMPS) Warga Mahasiswa Arkeologi (WARMA) Fakultas Ilmu Budaya (FIB) Universitas Udayana Bali mengadakan kegiatan Pelatihan Jurnalistik. Ketua Panitia Dita Sidznafiha mengatakan, kegiatan pelatihan jurnalistik digelar mulai tanggal 3 – 4 April 2021 di FIB Udayana.
Kegiatan ini berlangsung secara hybrid, yaitu terdapat peserta offline dan daring. Disiarkan secara langsung dari Ruang 5 Gedung Goris FIB menggunakan aplikasi Cisco Webex. “Kami mengucapkan terima kasih kepada para narasumber yang telah membagikan ilmu jurnalistiknya agar berguna bagi kami. Semoga semua materi bisa diserap oleh seluruh peserta,” ujarnya.
Kegiatan yang dilaksanakan oleh Panitia Pelaksana Pelatihan Jurnalistik ini bertemakan “Menumbuhkan Jiwa Jurnalistik dan Menambah Wawasan Terkait Proses Media Cetak” dan merupakan program kerja dari Bidang I Penelitian dan Penalaran Ilmiah WARMA. Di hari pertama, pelatihan jurnalistik, para peserta diberikan materi soal “Proses Media Cetak”, dengan narasumber Yahya Umar, pengelola Balisharing.com.
Di hari pertama ini, para peserta mempelajari banyak hal dari proses media cetak, terutama majalah. Yahya Umar menyampaikan banyak materi terkait proses media cetak dari awal pembuatan majalah, menentukan tagline, menyusun tim redaksi, merancang isi majalah, rapat redaksi, mengumpulkan bahan tulisan dan foto, layout, proses editing, mengurus ISSN, pemasaran majalah, evaluasi, dan lain-lain. Di hari pertama ini peserta langsung diberikan simulasi soal rapat redaksi penentuan tema penerbitan majalah.
Kemudian di hari kedua, disampaikan soal materi “Cara Menulis Berita Jurnalistik” dengan narasumber Arnoldus Dhae, Wartawan Media Indonesia wilayah Bali. Di hari kedua ini, para peserta belajar banyak hal terkait jurnalistik, mulai dari cara dan teknik menulis berita sampai simulasi menulis berita. Selain membahas dasar jurnalistik, beliau juga membagi ilmu kepada para peserta tentang penulisan berita yang baik dan benar, dan etika jurnalistik. Setelah mendapatkan materi soal teori dan dasar-dasar jurnalistik, peserta langsung praktek bagaimana caranya menulis berita.
Simulasi penulisan berita diikuti oleh semua peserta baik peserta yang hadir secara offline di ruangan maupun peserta yang dengan setiap ikut secara daring. “Tak hanya para peserta, para panitia juga antusias untuk mengerjakan tugas sekaligus sebagai latihan bagaimana cara menulis berita yang benar. Semoga ilmu yang didapatkan ini bisa bergunda dan dapat diterapkan di masa yang akan datang,” ungkap Irfani selaku moderator acara pelatihan. (Sabrina Bunga Andira)