Warga Seneng, Ada Mesin Cuci Dipengungsian

Koming, saat menggunakan mesin cuci dipengungsian

Klungkung – Berbagai bantuang berdatangan di tempat pengungsi Pra Bencana Erupsi Gunung Agung, seperti yang terlihat di posko pengungsian Gunung Agung yang ada di Gor Swecapura, Klungkung, Bali, Minggu 1 Oktober 2017. bantuan berupa mesin cuci sedikitnya ada 20 mesin yang disiagakan oleh PT Wing (So Klin).

“Kita ingin membantu meringankan beban para pengungsi, itu tujuanya. Soalnya beberapa pengungsi mencuci disungai, diharapkan sebisa mungkin dengan adanya mesin cuci ini dapat meringankan,” kata Matias Martin Brands manager So Klin untuk wilayah Klungkung.

Menurutnya, sebelumnya pihaknya bekerjasama dengan pengurus pusat dari Surabaya dan hasilnya disediakan sedikitnya ada 40 mesin cuci untuk di dua wilayah, di Gor Swecapura dan di Karangasem Ulakan. “masing-masing tempat ada 20 mesin, sedangkan Jam operasional, mulai pukul 8 pagi sampai pukul 5 sore,” imbuhnya.

Ditemui terpisah, seoarang warga ditemui saat menggunakan mesin cuci dipengungsian mengaku senang dan menurutnya adanya mesin cuci ini sangat membantu. Kalau sebelumnya warga harus pergi jauh kearah utara pengungsian hanya untuk sekadar mencuci baju. “Senang pak, adanya mesin cuci ini sangat membantu kami, sebelumnya kami harus jalan jauh keutara, tetapi sekarang deket sini pakai mesin.” kata Koming penuh semangat.

Menanggapi berbagai bantuan, Bupati Klungkung I Nyoman Suwirta mengaku senang dan sangat menyambut baik, “Seperti yang saya katakan sebelumnya, bencana ini adalah ujian bagi kita, bukan cobaan. Ketika ujian itu terjadi maka antara satu dan yang lainya semakin sadar, kita tidak bisa hidup sendiri kita perlu bantuan orang lain.” Jelasnya.

Adanya berbagai bantuan seperti mesin cuci dan lainya, harus di manfaatkan dengan baik agar berfungsi dan atur dengan baik juga. “Kebetulan kita sudah membentuk tim penanganan pengunsi semua sudah ada siapa menangani apa,” imbunya.

Seperti diketahui, total pengungsi ada sekitar 24 ribu lebih dan tersebar di 164 titik, jadi penanganan utama tentu adalah kesehatan. Jadi dengan situasi apapun kita harus menyiapkan mereka untuk bisa menerima ujian ini. “Nah tapi kita tidak mengarahkan mereka yang sedih-sedih malah kita memberikan motivasi mereka agar ketika itu terjadi kita sudah atur semua.” ujarnya.

Menyikapi berbagai informasi dan isu miring dari orang-orang yang tidak bertanggung jawab, Suwirta berpesan kepada semua pengungsi agar tetap tenang dengarkan komando dengarkan informasi yang akurat dari pihak terkait dalam hal ini Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), Badan Vulkanologi dan Pemerintah Daerah. “Kita tidak menginginkan terulang, seperti informasi yang terjadi pada tahun 1963, kalau gunung benar-benar meletus, masyarakat harus ikuti komando.” Pungkasnya.

 

Sebarkan Berita ini

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here