Warga Marga Garuda Buleleng Keluhkan Jalan tidak ada Saluran Drainase

Jalan Marga Garuda, Desa Pejarakan Kecamatan Gerokgak, Buleleng Bali

Beritadewata.com, Buleleng – Hujan yang mengguyur Buleleng Bali selama 2 (dua) hari membuat masyarakat yang sebagian besar petani merasa berbangga hati dikarenakan tanaman mereka bisa tersiram air banyak tanpa mengeluarkan biaya. Namun lain halnya warga yang berada di jalan Marga Garuda, Desa Pejarakan Kecamatan Gerokgak, Buleleng Bali, disini warga justru mengeluhkan datangnya hujan.

Apa sebab, jalan Marga Garuda yang merupakan jalan Provinsi dengan panjang 1 km menjadi tergenang air bila hujan tiba, lantaran sepanjang 200 meter disisi barat dan timur tanpa ada saluran Drainase, ruas jalan pun tergenang air setinggi 35 cm.  Hal tersebut diungkapkan oleh Sukrada, saat ditemui di Buleleng,  Senin 20 Maret 2017.

Menurutnya, Jalan Marga Garuda Desa Pejarakan, jalan tersebut pernah dilakukan pengaspalan oleh pemerintah Kabupaten Buleleng sekitar tahun 1998.  Saat itu yang menjabat sebagai Kepala Desa adalah Made Kawit Adnyana yang kini menjabat Kepala Desa Ringdikit. “Namun jalan itu tidak begitu bertahan lama, kekuatan aspal tersebut cuman mencapai enam bulan saja lamanya dan kembali rusak, membuat warga mengeluh berkepanjangan.” Ucapnya.

Menurutnya, keluhan warga bukan tanpa alasan, dijalan Marga Garuda berdiri perusahaan milik warga, ada Tambak Udang, Masjid dan Sekolah Dasar Negeri 6 . Ada sekitar 150 KK Warga di Marga Garuda,  sangat menyayangkan dengan beralihnya status jalan tersebut menjadi jalan Provinsi pada tahun 2011.

Keluhan warga ini, sudah disampaikan kepada Kepala Desa Pejarakan yang kini di jabat oleh I Made Astawa. “Perbekel Made Astawa pernah mendengar keluhan kami terkait lamanya jalan ini rusak. Cuman jawabanya “sabar”. Masih dalam perjuangan dan usulan cuman gitu aja ” ucap Sukrada, menirukan ucapan Astawa, Senin, 20 Maret 2017.

Kini, dari 150 kk warga Marga Garuda, berharap kepada pemerintah Kabupaten dan Provinsi Bali agar segera membuatkan saluran Drainase, “Melihat dimusim penghujan seperti ini para siswa SD N 6, ketika pulang atau datang pergi kesekolah selalu bersepatu basah dan terkadang sepatu yang mereka kenakan lepas setiap melewati jalan tersebut.” Harap Sukrada.

Sebarkan Berita ini

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here