Buleleng – Saat ini trend wisata foto di wilayah yang ada di Desa Wanagiri dan Desa Munduk, Buleleng sudah semakin mendunia. Bahkan sudah sangat ramai disinggahi wisatawan manca negara maupun domestik. Namun langkah serius untuk melakukan penataan dan pengelolaan belum serius dilakukan oleh pemerintah setempat.
Keberadaan kawasan yang tiba – tiba booming menjadi area selfie dan foto bersama itu, sudah direspon oleh dua Anggota DPRD Bali Dapil Buleleng. Anggota Komisi I DPRD Bali Nyoman Tirtawan dan Wakil Ketua DPRD Bali Nyoman Sugawa Korry. Sugawa Korry bahkan melakukan reses di Wanagiri.
Hasilnya mesti ada langkah cepat untuk menjadikan ODTW (Objek dan Daya Tarik Wisata). Sedangkan Nyoman Tirtawan mengharapkan agar ada langkah cepat Dinas Pariwisata (Disparda) Bali dan Disparda Buleleng. “Mesti responsive, segera ada langkah yang cepat. Harus reaktif urusan yang seperti ini, jangan dibiarkan berkembang tanpa ada arah perencanaan yang tertata,” jelas politisi asal Bebetin, Buleleng ini.
Tirtawan juga menambahkan, langkah serius mesti diambil, ketimbang nanti perkembangannya malah tidak terkontrol dan berkembang menjadi tidak tertata. Misalnya, sebagai contoh di Penelokan Kintamani. Malah pemandangan yang indah tertutup oleh restoran yang dibangun dipinggir jurang. “Namun penataan sudah sulit dilakukan. Jelas – jelas tidak mungkin ada bangunan di bibir jurang, karena ada mekanisme mengatur terkait dengan sempadan jurang,” ungkapnya(11/8).
Bagi Tirtawan mesti ada langkah serius, untuk menata. Yang pertama mesti dibangun dan ditetapkan menjadi ODTW, selanjutnya dibuatkan Badan Pengelola seperti misalnya Pengelola Danau Beratan atau Badan Pengelola Tanah Lot. “Tetapkan sebagai ODTW, kemudian bentuk Badan Pengelola. Tidak mungkin masyarakat yang melakukan itu, itu tugas pemerintah,” sambung politisi berkumis dan berjenggot ini.
Sehingga bisa diatur arah pengembangannya dan jika dibiarkan seperti sekarang memang akan berjalan. Namun arahnya tidak bisa dibangun secara tertata, nanti ujung – ujungnya bisa saja ada persaingan tidak sehat, bisa saja ada sistem keamanan yang tidak berstandard dan banyak lagi. Walaupun masyarakat sudah menikmati hasil, namun jika dikelola dengan cara professional dan ada Badan Pengelola akan jauh lebih bagus lagi.
Ia juga menyarankan segera dilakukan rekayasa lalu lintas. Jadi dari arah Denpasar, mesti masuk ke kiri nanti setelah melewati kawasan Wanagiri – Munduk, dibuatkan jalan melingkar kearah jalur Singaraja. Sehingga Wanagiri – Munduk bisa menjadi tempat istirahat sejenak sebelum melanjutkan ke Singaraja. Tentunya mesti dibangun dulu, rest area, areal parkir, pasar tradisional, hingga pasar seni dan penunjang lainnya. “Ini yang diperlukan adanya pembangunan badan pengelola yang professional,” pungkasnya.
Editor : Arnoldus Dhae