
DENPASAR, BERITA DEWATA – Taman Pendidikan Al-Qur’an (TPQ) Al Furqon Dukuh Sari bekerja sama dengan Rumah Ngaji Uwais Al-Qarni menggelar acara Khatmul Qur’an dan Imtihan Tartil dan Tahfidz, Minggu (15/6/2025), di Gedung Pengadilan Tinggi Agama Bali. Kegiatan ini menjadi penanda capaian penting para santri dalam menyelesaikan tahapan pembelajaran Al-Qur’an menggunakan metode Ummi.
Kepala TPQ Al Furqon sekaligus pengelola Rumah Ngaji Uwais Al-Qarni, Ust Andre Kurniawan,S.E, menjelaskan bahwa kegiatan ini merupakan bentuk laporan terbuka hasil belajar para santri kepada orang tua dan masyarakat. Ia menyebut metode Ummi yang diterapkan sejak awal berhasil meningkatkan kemampuan baca, hafalan, dan pemahaman para santri terhadap Al-Qur’an.
“Alhamdulillah, dari awal hanya empat santri, lalu sepuluh di tahun kedua, sekarang sudah 37 santri aktif. Ini semua hasil dari belajar rutin setiap ba’da Ashar. Anak-anak kini lebih lancar, percaya diri, dan mampu tampil di depan umum,” ujar Andre dalam sambutannya.
Andre menambahkan, para santri dibimbing secara bertahap mulai dari bacaan dasar, tajwid, ghorib, hafalan doa-doa harian, praktik wudhu dan salat, hingga menghafal surat-surat pendek. Semua dilakukan di bawah pendampingan para ustaz dan ustazah dengan penuh kesabaran.
Peningkatan jumlah santri dan tenaga pengajar juga mendapat perhatian dari Yayasan Masjid Al Furqon, yang menaungi kegiatan TPQ dan Rumah Ngaji. Saat ini, santri mendekati 100 orang dengan total 10 pengajar aktif.
Wakil Ketua Yayasan Masjid Al Furqon Dukuh Sari, Heru Witono, menyampaikan apresiasi atas capaian santri dan kerja keras para pengajar.
“Alhamdulillah, satu tahapan telah dilalui anak-anak kita dalam mempelajari bacaan dan hafalan Al-Qur’an. Seperti yang kita saksikan tadi, acara ini berlangsung dengan baik dan penuh keharuan,” ujar Heru.
Ia berharap TPQ Al Furqon dan Rumah Ngaji Uwais Al-Qarni dapat terus berkembang, dengan dukungan yang berkelanjutan dari yayasan maupun para wali santri.
“Insya Allah kami berkomitmen mendukung penuh pengembangan TPQ ini. Harapannya, semakin banyak anak-anak yang menjadi generasi Qur’ani,” katanya.
Ketua Ummi Daerah Bali, Ustaz Edi Santoso, S.Pd, turut hadir dan memberikan apresiasi atas konsistensi TPQ Al Furqon dalam menerapkan metode Ummi.
“Kami sangat mengapresiasi capaian TPQ Al Furqon dan Rumah Ngaji Uwais Al-Qarni. Semoga ke depan bisa meningkat, tidak hanya secara kualitas, tetapi juga jumlah santri. Jika sekarang 37, semoga tahun depan bisa dua kali lipat,” ujar Edi.
Menurut Edi, keberhasilan program ini juga ditentukan oleh manajemen yayasan yang mendukung penuh proses pembelajaran. Ia menekankan bahwa khatmul Qur’an bukanlah akhir, melainkan awal dari tahapan lanjutan dalam metode Ummi.
“Setelah ini, ada program-program lanjutan bagi santri yang telah lulus. Kami siap terus mendampingi agar proses pembinaan tetap berkesinambungan,” katanya.

Perwakilan wali santri, Yadi Pemana, menyampaikan rasa terima kasih atas bimbingan para pengajar. Ia mengakui ada perubahan signifikan dalam sikap dan bacaan anak-anak setelah mengikuti program ini.
“Mereka jadi lebih semangat belajar, bisa mengingatkan adiknya di rumah, dan bangga karena merasa jadi ‘ahli Al-Qur’an kecil’. Semoga ini menjadi pahala jariyah bagi para guru,” ujar Yadi.
Ia pun mengajak para orang tua untuk terus memberikan dukungan agar anak-anak tetap semangat belajar Al-Qur’an, baik di rumah maupun di lingkungan TPQ.