TPID Kota Denpasar Jamin Stabilitas Harga Jelang Hari Raya Idul Fitri

DENPASAR, BERITADEWATA -Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) Kota Denpasar menjamin stabilitas harga kebutuhan pokok menjelang hari raya Idhul Fitri tahun 2022.

Hal ini terungkap dalam High Level Meeting (HLM) dengan Bank Indonesia Bali dalam rangka menjaga stabilitas harga menjelang perayaan Hari Raya Idul Fitri 1443 Hijriah.

Rapat ini dipimpin langsung oleh Wakil Walikota Denpasar I Kadek Agus Arya Wibawa dan dihadiri oleh Kepala Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Bali Trisno Nugroho serta seluruh anggota TPID Kota Denpasar.

Wakil Walikota Denpasar, I Kadek Agus Arya Wibawa yang menyampaikan sambutan dari Walikota Denpasar, menyatakan bahwa HLM merupakan kegiatan yang sangat strategis guna menjaga inflasi agar tetap stabil.

“Berbagai antisipasi perlu dilakukan untuk menjaga kestabilan harga di Denpasar terutama menjelang Hari Besar Keagamaan Nasional (HBKN),” ujarnya.

Lebih lanjut, Arya Wibawa mengatakan bahwa kegiatan pemantauan harga agar lebih rutin dilakukan melalui pemantauan ketersediaan pangan, melakukan update SIPAPA Online (Sistem Informasi Penyedia Ketersediaan Pangan secara OnLine), serta meningkatkan produksi bahan pangan.

Selain itu, sinergi dan komitmen dari seluruh pihak harus terus dilakukan dengan mengacu pada prinsip 4K (Keterjangkauan Harga, Ketersediaan Pasokan, Kelancaran Distribusi, dan Komunikasi Efektif).

Kepala Bagian Perekonomian Sekretariat Daerah, I Made Saryawan menyampaikan, kondisi perekonomian sudah menunjukkan pemulihan. Salah satunya tercermin dari daya beli masyarakat yang mulai tumbuh.

I Made Saryawan menambahkan bahwa telah disusun peta jalan TPID Kota Denpasar Tahun 2022-2024 dan telah dilaksanakan beberapa upaya pengendalian inflasi selama Triwulan1 2002 melalui monitoring dan pemantauan harga serta operasi pasar khususnya untuk komoditas minyak goreng dan gula pasir.

Selain itu, Kota Denpasar juga telah meluncurkan SIPAPA Online yang bertujuan memperluas pemasaran bagi penyedia pangan di Kota Denpasar. Sistem ini dapat diakses oleh masyarakat sehingga informasi ketersediaan/stok dan harga pangan yang ada di penyedia dapat diketahui dengan cepat dan jelas.

Kepala Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Bali, Trisno Nugroho optimis pertumbuhan ekonomi Bali akan kembali pulih sejalan dengan peningkatan jumlah wisatawan.

Trisno menyampaikan bahwa perekonomian Bali selama ini bergantung pada external demand. Oleh karenanya perlu mencari terobosan sumber pertumbuhan lain untuk mendorong perekonomian.

Trisno menyampaikan tingkat inflasi Denpasar sampai dengan triwulan 1-2022 masih terkendali dan berada dalam rentang target inflasi Bank Indonesia. Inflasi Denpasar di Maret 2022 tercatat sebesar 0,85% secara mtm, 1,58% secara ytd, dan 2,56% secara yoy.

“Adapun komoditas penyumbang inflasi utama di antaranya minyak goreng, angkutan udara, cabai merah, cabai rawit, dan bawang merah.
Trisno juga menyampaikan bahwa risiko inflasi ke depan lebih tinggi,” ujarnya.

Dua faktor risiko penyebab inflasi ke depan yang perlu diantisipasi yakni peningkatan jumlah wisatawan yang berarti peningkatan demand dan perlu diantisipasi dengan kecukupan dari sisi supply dan konflik geopolitik Rusia-Ukraina yang berdampak pada kenaikan harga BBM dan beberapa komoditas dalam negeri.

Beberapa rekomendasi yang diberikan oleh Bank Indonesia antara lain pertama, melakukan pemantauan harga dan stok komoditas pangan yang cenderung meningkat di bulan Ramadan dan menjelang Hari Raya Idul Fitri dengan lebih intensif, termasuk berkoordinasi dengan pihak/lembaga terkait.

Kedua, bekerja sama dengan Satgas Pangan untuk memastikan tidak ada aksi penimbunan stok pangan, serta memastikan distribusi berjalan dengan baik.

Ketiga, membentuk BUMD pangan dan melakukan perluasan Kerja Sama Antar Daerah baik di dalam maupun di luar Provinsi Bali. Keempat, peningkatan kualitas data harga dan stok bahan pangan di SIGAPURA (Sistem Informasi Harga Pangan Strategis).

Pada akhir HLM, Wakil Walikota Kota Denpasar menyampaikan 3 hal yang harus dilakukan dalam jangka pendek yakni pertama, melakukan sinergi dan koordinasi dengan 5 distributor besar di Kota Denpasar untuk menjaga stabilitas harga.

Kedua, melaksanakan operasi pasar di pasar-pasar tepi/pinggiran kota Denpasar yang berada di bawah PD Pasar, serta ketiga, melakukan pengkajian lebih lanjut perihal pembentukan BUMD Pangan di Kota Denpasar.

Sebarkan Berita ini

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here