Beritadewata.com, Denpasar – Polda Bali saat ini mulai membentuk Tim Pemberantas Premanisme Bali. Tim akan bergerak di seluruh Bali guna mengantisipasi aksi premanisme yang marak di Bali akhir-akhir ini. Kabid Humas Polda Bali AKBP Hengky Widjaja menjelaskan, Tim Pemberantas Premanisme saat ini sudah mulai bergerak.
“Dinihari tadi (Minggu, 23/04/2017), anggota sudah bergerak menyasar berbagai tempat hiburan malam. Tim berhasil menangkap beberapa anggota Ormas besar di Bali. Mereka para anggota Ormas itu dipakai untuk mengamankan lokasi tempat hiburan malam tersebut,” ujarnya Minggu siang (23/04/2017).
Ia menjelaskan, Tim Pemberantasan Premanisme Polresta Denpasar sudah menyasar tempat hiburan malam. Beberapa kafe yang disweeping antara lain Kafe Asri di Jl Gunung Soputan, Kafe Chaca di Jl Mahendradata, Kafe Wisata di Jl Gunung Talang. Dari operasi ini, polisi mengamankan seorang anggota Ormas besar di Bali berinisial IGP D (34).
Barang bukti yang diamankan antara lain pisau lipat bergerigi dan pelaku dan langsung ditangkap dan diamankan di Mapolresta Denpasar. Sementara tim yang lain menyasar ke Kafe Pandawa di Jl By Pass Suwung. Di lokasi ini polisi mengamankan seorang anggota Ormas berinisial D dengan membawa pisau di sakunya. Barang bukti dan pelaku langsung diamankan di Mapolresta Denpasar.
Menurutnya, Tim Pemberantasan Premanisme akan terus bekerja mencari tenaga keamanan yang berasal dari Ormas di Bali. Tenaga pengamanan itu sangat rawan dan selalu bersentuhan dengan kriminalitas di Bali.
“Tenaga pengamanan atau security harus resmi, terlatih, dan berijaza atau sertifikat resmi dari kepolisian. Tujuannya agar mampu melaksanakan tugas kepolisian secara fisik, secara profesional di lingkungan kerja masing-masing. Satpam yang terlatih akan memahami bagaimana seharusnya bertindak ketika ada peristiwa yang terjadi,” ujarnya.
Polda Bali dan seluruh Polres di Bali diminta untuk bekerja maksimal memberantas aksi premanise di Bali yang marak akhir-akhir ini dengan melibatkan anggota dari beberapa Ormas di Bali. Polisi juga akan fokus pada aksi pemalakan atau pungutan liar yang dilakukan anggota Ormas selama ini.
“Kita ingin Bali ini bersih dari premanisme, bersih dari Ormas yang suka Pungli, Bali harus aman, dan damai,” ujarnya.