DENPASAR, BeritaDewata – Kapolda Bali Irjen Pol Petrus Reinhard Golose mengatakan, Polda Bali mengerahkan lebih dari 3 ribu personil dalam operasi Ketupat Agung 2019.
“Sebanyak 3 ribu lebih personil yang terdiri dari anggota Polri, TNI dari Kodam IX Udayana dan personil dari stakeholders terkait dalam operasi Ketupat Agung 2019,” ujarnya di usai apel gelar pasukan Ketupat Agung 2019 di Lapangan Renon Denpasar, Selasa (28/5).
Jumlah ini terdiri dari Satgas dari Polda Bali 400 personil, Satgas Pengamanan Wilayah (Polri/TNI) sebanyak 1338 personil, didukung instansi terkait seperti SatPol PP, tim medis, Basarnas, BPBD, dan beberapa stakeholders lainnya sebanyak 1453 personil. Jumlah total personil yang melakukan pengamanan langsung sebanyak 3191 personil.
Menurut Kapolda, jumlah ini akan melakukan pengamanan di pelabuhan baik di Gilimanuk, Padangbai, dan Benoa, di beberapa pelabuhan rakyat, Bandara Ngurah Rai dan sebagainya. Jumlah ini adalah personil yang melakukan pengamanan langsung di lapangan terutama jalur mudik, pelabuhan dan bandara.
Sementara seluruh kekuatan Polri di Bali melakukan pengamanann secara keseluruhan untuk mengamankan Bali dari semacam gangguan yang ada. Untuk di Bali, kerawanan yang terjadi adalah kerawanan di jalur mudik yakni kecalakaan lalulintas karena padatnya arus mudik.
Kapolda Bali menjamin berdasarkan pengalaman tahun-tahun sebelumnya, tidak ada lagi penumpukan para pemudik baik di jalanan maupun di pelabuhan penyeberangan. “Tidak ada lagi penumpukan penumpang baik di jalur mudik maupun di pelabuhan penyeberangan. Petugas sudah mengaturnya,” ujarnya.
Dari hasil identifikasi tahun 2017 dan 2018, penyebab kecelakaan di jalanan terbesar adalah banyak pemudik yang menyalib kendaraan lainnya. Kasus ini menempati posisi teratas yakni 25 kasus di tahun 2017 naik menjadi 42 kasus di tahun 2018. Di urutan kedua adalah banyak pemudik yang tidak menjaga jarak hingga terjadi kecelakaan dimana angka kecelakaan sebanyak 6 kasus di tahun 2017 dan naik menjadi 22 kasus di tahun 2018.
Sementara identifikasi lainnya penyebab terjadinya kecelakaan karena pemudik ngantuk dan lelah, mabuk atau pengaruh alkohol, menerobos lampu merah, melanggar batas kecepatan, berpindah jalur secara tiba-tiba, tidak memberi lampu isyarat, tidak mengutamakan pejalan kaki, melawan arus, kendaraan yang tidak layak, dan terakhir adalah kondisi jalan. Diharapkan pemudik untuk memperhatikan semua rambu-rambu lalulintas dan tidak kebut-kebutan di jalanan.