DENPASAR – Situasi politik di Bali memanas. Banyak kader PDIP terus membelot dan memilih mendukung paket yang diusung oleh partai lainnya. Bahkan, kader senior PDIP yang juga adalah penglinsir Puri Satria AA Ngurah Oka Ratmadi yang bisa dipanggil Cok Rat secara terbuka mengeluarkan rilis resmi dan mengundang seluruh awak media di Bali bahwa seluruh keluarga besar Puri Satria diinstruksikan untuk mendukung paket yang diusung Koalisi Rakyat Bali (KRB) yakni Ida Bagus Rai Dharmawijaya Mantra-I Ketut Sudikerta (Mantra-Kerta). Padahal, paket yang diusung PDIP adalah I Wayan Koster-Cokorda Oka Arta Ardhana Sukawati (Koster-Ace).
Menurut Cok Rat, Puri Satria tetap akan menjaga hubungan baik dengan Megawati tetapi untuk Pilgub Bali keluarga besarnya lebih memilih Mantra-Kerta. “Puri Satria tetap menjaga hubungan baik dengan Ibu Megawati. Namun untuk pilihan PDIP, kami memilih Mantra-Kerta. Karena di Rai Mantra itu warna dari PDIP. Kami bukan memilih partai koalisi yang mengusung Rai Mantra, tetapi kami memilih Rai Mantra yang memiliki spirit PDIP,” ujarnya di Denpasar, Sabtu (6/5/2018). Ia berjanji tetap akan setia kepada Megawati dan memilih Rai Mantra.
Sementara Cagub Rai Mantra yang ikut dalam penyampaian rilis resmi di Puri Satria Denpasar mengatakan, sejarah dari pembentukan awal perjuangan tempatnya berada di Puri Satria. “Sejarah awalnya disini. Saya punya paman, beliau (Cok Rat) punya paman sama-sama berjuang dan tempatnya disini. Dengan mohon tuntunan. Permasalahan bukan keluarga puri, tetapi nilai histori perjuangan memang seperti itu. Ini benang merahnya. Ini spirit bagi saya. Tonggak sejarah pemerintah juga ada disini. Tadi saya masuk pendopo itu merinding, ini spirit yang kuat. Ini pribadi. Nanti Pak Sudikerta akan datang dengan sendirinya,” ujarnya.
Rai Mantra juga menjelaskan bahwa soal pendaftaran dan deklarasi. Ia menyebutkan bahwa deklarasi tetap dilakukan tanggal 8 Januari 2018. Sementara pendaftaran akan diundur ke tanggal 9 Januari. “Kami memilih untuk menunda daftar ke KPUD Bali untuk menghindari hal-hal yang tidak diinginkan seperti benturan dengan kandidat lain. Kami memilih untuk tanggal lain, karena menghindari massa lain dari kandidat lain yang juga akan mendaftar di hari yang sama,” ujarnya.