Terbit Buku Anak “Payung Nina” Ada Pelajaran Berharga Didalamnya

Saat merilis buku cerita anak-anak berjudul "Payung Nina" Wahyu Kuncoro (kanan) Danielle Schothorst dan Winda Susilo

DENPASAR, BeritaDewata – Buku anak-anak menjadi salah satu solusi untuk menyelesaikan berbagai problema yang terjadi pada kehidupan anak. Ketika anak-anak menghadapi dan mengendalikan emosi dan rasa ketakutan mereka.

Buku juga sebagai sarana untuk merangsang imajinasi pada anak, untuk mendapatkan wawasan tentang perilaku, untuk memahami hubungan antara orang-orang dan perbedaan antara benar dan salah.

Hal tersebut diungkapkan oleh Winda Susilo selaku Penerbit Clavis Indonesia saat merilis sebuah buku cerita anak-anak berjudul “Payung Nina”. “Buku anak-anak dan kontennya yang menarik menciptakan ikatan yang kuat antara orang tua dan anak,” Ujarnya, di Denpasar, Minggu, 17 Nopember 2019.

Sang penulis buku anak-anak “Payung Nina”. Wahyu Kuncoro mengungkapkan, buku payung Nina berisikan ilustrasi gambar, dan merupakan terbitan pertama selama dirinya menuliskan cerita-cerita anak-anak.

“Buku Payung Nina melibatkan pembuat ilustrasi Danielle Schothorst. Buku ini memiliki konsep yang sederhana. Sebagai sebuah cerita, buku ini berangkat dari perspektif sederhana anak-anak yang merelakan dan menyelesaiakan masalah yang mereka hadapi sendiri,” jelasnya.

Menurut penulis asal Magelang, Jawa Tengah ini Payung Nina menceritakan seorang anak bernama Nina. “Dimana sosok yang ditonjolkan dalam buku tersebut, menceritakan bagaimana si Nina yang begitu berupaya mempertahankan dan mencari apa yang dimilikinya,” ujarnya.

Pelajaran yang dapat di ambil dari buku Payung Nina, belajar untuk bertanggung jawab, belajar keiklasan, senang berbagi, dan bahagia ketika melihat orang lain bahagia, “berbagi kebahagiaan meski harus kehilangan barang yang disukai, merelakan untuk kebahagiaan saudaranya,” imbuh Wahyu.

Imbuh Wahyu, cerita tentang tokoh Nina dan sebuah payung ini sendiri dijadikan buku, setelah dirinya pernah mengajar di Maumere, Flores NTT selama dua tahun, dan melihat hal luar biasa pada anak-anak di NTT.

Saat itu, Wahyu melihat sosok seorang anak wanita bersama teman-temannya sedang pulang sekolah dalam kondisi hujan, tetapi anak ini rela berbagi teduh pada satu payung yang sama.

Pengalaman tersebut, Wahyu kembangkan dalam sebuah karya buku cerita anak-anak yang sekarang sudah diterbitkan dengan judul Payung Nina.

Namun, meski Payung Nina merupakan buku pertamanya, buku yang dicetak sekitar 3000 buah di Indonesia. Luar biasanya, buku tersebut sudah diterbitkan di beberapa negara seperti Belgia dan China dengan bahasa masing-masing negara tersebut.

“Buku ini diterbitkan pertama di Belgia dengan bahasa Belanda, China baru kemudian di Indonesia. Kedepan saya berharap buku ini laris dan bisa dibuatkan berseri terkait cerita si Nina.” Imbuh Wahyu.

Diketahui, buku Payung Nina diterbitkan oleh Clavis, yang merupakan penerbit asal Belgia. Clavis sendiri merupakan penerbit khusus buku anak-anak yang sudah ada di berbagai negara, termasuk sekarang di Indonesia.

Dijelaskan Winda, penjualan bukunya mencangkup ke 50 negara Eropa, Asia hingga Amerika. “Kuntungan dari sang penulis, Wahyu Kuncoro adalah dimana dia bisa mendapatkan hak royalti dari penjualan bukunya dengan profesional.” Tutupnya.

Sebarkan Berita ini

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here