Tanpa Operasi, IJN Perkenalkan Prosedur Pengobatan Penyakit Jantung Kongenital

Dr Marhisham Che Mood Ketua Pusat Jantung Kanak-Kanak & Kongenital (kiri) Dr Hasri Samion Ketua Pegawai Klinikal (tengah) Dr Leong Ming Chern, Pakar Perunding kardiologi pediatrik (Kanan) saat melalakukan jumpa pers dengan media Indonesia melalui Virtual, Rabu 02 November 2022

DENPASAR, BERITADEWATA – Institut Jantung Negara (IJN) telah memperkenalkan prosedur baru untuk membantu pasien penyakit jantung bawaan.

Prosedurnya, terapi penggantian katup pulmonal transkateter (TPV), adalah metode non-bedah yang berupaya memulihkan fungsi katup pulmonal. Metode ini secara khusus ditujukan untuk anak-anak dan orang dewasa yang hidup dengan penyakit jantung bawaan yang juga menderita penyakit katup paru, terutama mereka yang perlu mengganti katup atau saluran bedah mereka.

Katup pulmonal menyalurkan aliran darah dari jantung ke paru-paru. Ketika katup ini tidak berfungsi dengan baik, pasien yang terkena mungkin menderita sesak napas, kelelahan, dan gangguan fungsi paru-paru.

Penyakit katup pulmonal sering terjadi pada pasien jantung bawaan. Sebelum pilihan non-bedah seperti terapi TPV, pasien penyakit jantung bawaan harus menjalani prosedur invasif untuk memperbaiki katup paru yang rusak.

Yang memperparah masalah ini adalah kenyataan bahwa banyak dari pasien ini nantinya perlu mengganti katup atau saluran bedah mereka saat mereka tumbuh menjadi dewasa.

“Beberapa pasien penyakit jantung kongenital mungkin hanya membesar melebihi katup bedah mereka atau, beberapa saluran atau katup dapat aus seiring waktu, atau menyempit karena penumpukan endapan kalsium dan mineral,” ujar Dr Marhisham Che Mood, Kepala Pusat Jantung Anak & Bawaan.

“Melalui prosedur seperti terapi TPV, kami dapat dengan mudah mengganti katup yang rusak ini tanpa harus menempatkan pasien melalui prosedur invasif seperti operasi jantung terbuka seperti di masa lalu.” jelasnya Rabu (2/11).

Dr Marhisham menambahkan bahwa prosedur TPV adalah salah satu yang telah diuji dan terbukti secara klinis, dan memiliki rekam jejak 10 tahun bukti mengenai keamanan dan kemanjurannya.

Sementara itu chief executive officer IJN Datuk Dr Aizai Azan Abdul Rahim mengatakan pengenalan prosedur ini adalah bagian dari tujuan IJN yang lebih luas untuk membuat perawatan berkualitas tinggi dapat diakses oleh lebih banyak orang Malaysia.

“Bagi kami, tolok ukur kualitas juga mencakup bagaimana proses pengobatan mempengaruhi pasien juga. Inilah sebabnya kami selalu tertarik untuk mengeksplorasi dan membawa prosedur yang lebih baru dan lebih non-invasif di sini di IJN,” tambahnya.

Sebarkan Berita ini

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here