DENPASAR, BERITA DEWATA – Wakil Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), Alexander Marwata, memberikan tanggapan terkait sayembara Rp8 miliar yang menjadi sorotan publik dalam pencarian buronan kasus korupsi, Harun Masiku. Hingga saat ini, keberadaan Harun Masiku masih menjadi misteri, memicu kekecewaan dan kritik dari masyarakat.
Menurut Alex, wajar jika masyarakat merasa gemas atas lambannya proses pencarian Harun Masiku. Namun, ia menegaskan bahwa KPK tetap bekerja keras dengan memanfaatkan semua sumber daya yang ada. Ia meyakini, suatu saat nanti buronan itu akan ditangkap. Saat ini KPK memiliki keterbatasan sumber daya untuk melacak keberadaan Harun Masiku.
“Kalau ada masyarakat yang ingin berpartisipasi dan berharap mendapatkan hadiah Rp8 miliar, silakan saja. Ini tidak menggunakan uang negara, jadi sah-sah saja. Namun, yang menjadi kendala utama adalah ketidaktahuan kami tentang keberadaan Harun,” ujar Alexander Marwata di sela-sela acara ASEAN Partiest Against Corruption (APAC) di Sanur Bali.
Alex juga menambahkan bahwa luasnya wilayah Indonesia menjadi tantangan tersendiri bagi KPK dalam melacak Harun Masiku. Ia memastikan bahwa KPK tidak kalah dalam upaya pemberantasan korupsi.
“Indonesia itu luas. Dengan 270 juta penduduk, kami masih berusaha mencari Harun Masiku Semakin cepat dia ditemukan, tentu semakin baik,” tegasnya.
Menanggapi evaluasi proses pencarian, Alex menyatakan bahwa penyidik KPK terus bekerja maksimal.
“Kami percaya tim penyidik masih berupaya keras. Pesan kami, pencarian yang belum berhasil ini bukan berarti KPK kalah, tetapi menunjukkan betapa sulitnya melacak buronan di wilayah yang sangat luas,” ungkapnya.
Harun Masiku, mantan caleg PDIP, telah menjadi buronan sejak 2020 atas kasus suap yang melibatkan mantan Komisioner KPU, Wahyu Setiawan. Hingga kini, upaya pencarian terhadapnya terus menjadi perhatian publik dan mengundang berbagai reaksi, termasuk inisiatif sayembara dengan hadiah fantastis.
Dengan terus meningkatnya tekanan publik, KPK diharapkan dapat segera menunjukkan hasil konkret dalam melacak keberadaan Harun Masiku.