Survei BI : Optimisme Konsumen Tetap Kuat pada Juli 2024

Kepala Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Bali Erwin Soeriadiamadja

DENPASAR, BERITADEWATA – Kepala Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Bali, Erwin Soeriadimadja menerangakan Survei Konsumen Bank Indonesia pada Juli 2024 mengindikasikan keyakinan konsumen terhadap kondisi ekonomi Bali tetap terjaga.

“Hal ini tercermin dari Indeks Keyakinan Konsumen (IKK) Provinsi Bali di bulan Juli 2024 yang tercatat sebesar 138,58, sedikit menurun dibandingkan bulan sebelumnya sebesar 140,00 namun tetap terjaga pada area optimis (indeks > 100),” ujarnya.

Erwin menjelaskan terjaganya keyakinan konsumen ini sejalan dengan peningkatan jumlah kunjungan wisatawan pada peak season pariwisata Bali. Sementara itu, sejalan dengan IKK Bali, IKK nasional tercatat sebesar 123,4, menurun dari bulan sebelumnya sebesar 123,3 namun masih tetap berada pada level optimis.

“Survei Konsumen merupakan survei bulanan Bank Indonesia untuk mengetahui tingkat keyakinan konsumen mengenai kondisi ekonomi saat ini dan ekspektasi konsumen terhadap kondisi perekonomian ke depan,” jelas Erwin.

Ditambahakan keyakinan Konsumen di Bali pada Juli 2024 yang tetap optimis ditopang oleh capaian Indeks Kondisi Ekonomi Saat Ini (IKE) dan Indeks Ekspektasi Konsumen (IEK). Tetap terjaganya IKE ditopang oleh seluruh komponen pembentuknya, terutama pada Indeks Ketersediaan Lapangan Kerja Saat Ini dibandingkan 6 bulan lalu yang tumbuh 1,42% dari 141,00 menjadi 143,00, Indeks Konsumsi Barang Kebutuhan Tahan Lama Saat Ini dibandingkan 6 bulan lalu tumbuh 0,43% menjadi sebesar 116,00.

Di sisi lain, keyakinan konsumen tertahan IEK yang melambat dari 148,50 menjadi 146,33 atau turun -1,46% (mtm). Hal ini disebabkan oleh komponen pembentuk IEK yakni Indeks Ekspektasi Ketersediaan Lapangan Kerja 6 bulan mendatang yang tercatat menurun -4,39% (mtm) menjadi sebesar 141,50 dan Indeks Ekspektasi Kegiatan Usaha 6 bulan mendatang yang tercatat menurun -2,27% (mtm) menjadi sebesar 150,50. Meskipun demikian, capaian tersebut secara umum masih berada pada zona optimis.

Ekspektasi konsumen yang tetap terjaga di masa mendatang mempengaruhi perkembangan konsumsi rumah tangga ke depan, perkembangan investasi, meningkatnya produktivitas dan daya saing serta membuka peluang mendorong pertumbuhan ekonomi Bali yang tetap kuat. Hal ini tetap perlu diiringi dengan sejumlah langkah untuk menjaga daya beli masyarakat.

“Untuk itu, Bank Indonesia bersama Pemerintah Provinsi Bali melalui Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) baik di tingkat Provinsi maupun Kabupaten/Kota se-Bali senantiasa berkoordinasi erat guna mengawal stabilitas pasokan dan harga komoditas guna menjaga tingkat inflasi Provinsi Bali tetap pada rentang kisaran target 2,5%1%,” tutup Erwin.

Sebarkan Berita ini

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here