BeritaDewata.com Denpasar – Partai Golkar secara resmi memberikan rekomendasi kepada I Ketut Sudikerta untuk maju menjadi Gubernur Bali periode 2018-2023. Sebelumnya, Sudikerta menjabat sebagai Ketua DPD Golkar Bali dan sekarang masih menjabat sebagai Wakil Gubernur Bali yang mendampingi Gubernur Bali Made Mangku Pastika.
Penyerahan rekomendasi tersebut dilakukan sendiri oleh Ketua Umum Partai Golkar Setya Novanto (Setnov) di Monumen Perjuangan Rakyat Bali Bajrasandhi, Renon Denpasar, Rabu sore (24/5). Surar rekomendasi dengan nomor: B-1098/Golkar/V/2017 tentang Penetapan Calon Kepala Daerah Provinsi Bali.
Surat rekomendasi tersebut dibacakan di hadapan sekitar 2 ribu kader Golkar dari seluruh Bali oleh Sekjen Partai Golkar Idrus Marham disaksikan oleh Gubernur Bali Made Mangku, beberapa pemimpin dan perwakilan partai politik di Bali.
Usai dibacakan oleh Sekjen Partai Golkar Idrus Marham, surat rekomendasi diserahkan secara langsung oleh Ketum Golkar Setnov kepada Sudikerta. Setelah penyerahan surat rekomendasi tersebut, Sudikerta langsung melantik tim pemenang tingkat kabupaten yang dijabat oleh para Ketua DPD 2 Golkar Bali dari 9 kabupatan dan kota di Bali.
Sebelum membacakan SK rekomendasi, Sekjen Golkar Idrus Marham mengatakan, penyerahan surat rekomendasi itu bukan tanpa alasan. “Dari dua lembaga survei, Sudikerta mendapatkan nilai tertinggi baik elektabilitas maupun popularitasnya. Itulah sebabnya, rekomendasi Golkar diberikan kepada Sudikerta,” ujarnya.
Gubernur Bali Made Mangku Pastika mengisyaratkan akan mendukung Sudikerta. Dalam sambutannya, Pastika menegaskan, Bali saat ini sudah memiliki program Bali Mandara diantaranya bedah rumah, pendidikan gratis, sistem pertanian terintegrasi (Simantri), gerakan pembangunan desa terpadu (Gerbangsadu) dan berbagai program lainnya.
“Banyak yang belum dicapai dalam program tersebut. Program Bali Mandara harus dilanjutkan. Saya berharap Sudikerta bisa melanjutkan program tersebut,” ujarnya. Pastika mengakui jika selama berpaketan dengan Sudikerta di Bali, ia selalu mendorong Sudikerta untuk tampil secara baik dan harus memenangi Pilgub Bali.
“Saya tidak pernah punya tradisi kalah. Saya hanya punya tradisi menang,” ujarnya. Menurutnya, dengan turunnya rekomendasi dari Golkar untuk Sudikerta, maka baru satu kader partai yang sudah diketahui akan bertarung di Pilgub tahun 2018 nantinya. “Saya menunggu kader-kader lainnya, dari partai lainnya di Bali,” ujarnya.
Ketua Umum Partai Golkar Setya Novanto mengatakan, pemilihan terhadap Sudikerta untuk maju menjadi Gubernur Bali dalam Pilgub tahun 2018 merupakan langkah yang tepat. Pertama, selain kader partai, Sudikerta sudah berpangalaman mulai dari menjadi Wakil Bupati Badung dua periode dan kini menjadi Wakil Gubernur Bali.
Sudikerta dinilainya sudah memiliki pengalaman di birokrasi sampai saat ini. Kedua, ada beberapa program pembangunan yang harus segera diselesaikan di Bali. Salah satunya adalah pembangunan bandara yang ada di Bali utara. “Banyak program di Bali yang harus dilanjutkan. Saya tanya ke Gubernur Bali jika selama 9 tahun ini sudah 26 ribu rumah yang dibangun dalam program bedah rumah. Maka Sudikerta harus berbuat lebih banyak lagi. Dua kali lipat dari yang sudah ada,” ujarnya. Ia berharap, seluruh kader Golkar di Bali bersama seluruh masyarakat bisa memenangkan Pilgub Bali tahun 2018 nanti.