DENPASAR, BeritaDewata – Ada kabar gembira bagi para sarjana komputer. Di masa pandemic Covid 19 ini, permintaan sarjana komputer atau teknologi informasi (TI) justru meningkat tajam. Institut Teknologi dan Bisnis STIKOM Bali atau ITB STIKOM Bali mengaku kewalahan melayani tingginya permintaan sarjana komputer.
Di temui di ruang kerjanya, kampus ITB STIKOM Bali, Renon, Denpasar, Rabu (17/02/2021), Rektor ITB STIKOM Bali Dr. Dadang Hermawan menjelaskan, tamatan teknologi informasi pada era pandemi sekarang menjadi primadona, karena keberadaanya dibutuhkan oleh setiap institusi.
Khusus di Pulau Bali, ketika industri pariwisata mengalami goncangan akibat larangan turis asing ke Bali, sektor teknologi informasi justru berkembang dan dibutuhkan setiap pelaku usaha dan masyarakat. Kondisi itulah yang kemudian membuat permintaan tamatan TI sangat tinggi di daerah ini.
“Saat ini kami kewalahan melayani tingginya permintaan sarjana komputer atau TI. Permintaan itu selain datang perusahaan besar juga dari perusahaan persorangan. Bahkan di Denpasar sendiri, sebuah perusahan TI berkembang pesat di masa pandemic Covid 19 dan membutuhkan banyak sarjana TI,” kata Dadang Hermawan.
Menurut Dadang Hermawan, tingginya permintaan sarjana TI itu karena saat ini semua aktivitas perusahaan dan lembaga pendidikan dilakukan secara daring (dalam jaringan) karena situasi pandemic Covid 19.
“Kita tidak tahu kapan situasi pandemi covid ini akan berakhir tapi hikmah terbesar yang bisa kita petik adalah bahwa kita memang harus menyesuaikan kehidupan dengan era baru, mengubah mindset kita dari kerja manual beralih ke kerja yang memanfaatkan teknologi informasi. Itulah yang terjadi sekarang. Hampir semua sektor melakukan PHK, justru permintaan tenaga IT terus bertambah, jadi sarjana komputer sekarang ini jadi primadona,” ucap Dadang sambil tertawa lepas.
Bagi STIKOM Bali, lanjut Dadang, Sebelum pandemi Covid 19, sudah terbiasa menggunakan pembelajaran daring sehingga kondisi ini tidak menyulitkan STIKOM Bali dan semua alumni STIKOM Bali terlalu siap memasuki dunia kerja dalam situasi seperti ini. Terbukti 7.000 alumni kami tersebar di berbagai perusahaan, lembaga pemerintahan, dan TNI Polri, dan sebagiannya lagi sebagai bisnis.
Tingginya minat perusahaan terhadap alumni STIKOM Bali menurut Dadang menggambarkan potensi Bali di Bidang Teknologi, bisnis digital sangat besar. Oleh sebab itu ITB STIKOM Bali membuat terobosan dengan membuka Program Studi Strata 1 (S1) Bisnis Digital sejak tahun tahun lalu.
“Kami membuka Jurusan Bisnis Digital karena era sekarang era bisnis digital. Bali punya potensi luar biasa, dan terbukti setelah kami buka peminatnya luar biasa, sekarang berada pada rangking 2 prodi paling diminati,” beber Dadang.
Dadang memaparkan, Prodi Bisnis Digital ini adalah gabungan dari ilmu TI dan ilmu bisnis. Sebab saat ini paradigma para pebisnis sudah berubah. Para pebisnis tidak ada lagi merekrut sarjana dari bidang tertentu misalnya, manajemen, marketing, akuntansi, pajak dll lalu kemudian dilatih ilmu TI, maka kini hal itu tidak berlaklu lagi. “Saat ini, para pebisnis merekrut sarjana TI lalu kemudian dilatih ilmu manajemen, marketing, akuntansi, dan pajak,” pungkas Dadang.
Ssesuai namanya, Institut Teknologi dan Bisnis STIKOM Bali yang bernaung di bawah Yayasan Widya Dharma Shanti Denpasar (Yayasan WDS Denpasar), ini tak hanya mempelajari ilmu komputer tetapi juga ilmu bisnis. Saat ini jumlah mahasiswanya mencapi 6,500 orang tersebar di lima program studi.
Yakni, Prodi Sistem Komputer, Sistem Informasi, Teknologi Informasi, Bisnis Digital, Manajemen Informatika, National Dual Degree bekerjasama dengan Binus University Jakarta (gelar Sarjana Komputer dari STIKOM Bali dan Sarjana Manajemen dari Binus Jakarta) dan International Dual Degree bekerjasama dengan Help University Malaysia (Sarjana Komputer dari STIKOM Bali dan Bachelor of Information Technology dari Help University). ITB STIKOM Bali memiliki tiga kampus, yakni Kampus Renon (Denpasar), Kampus Jimbaran dan Kampus Abiansemal di Kabupaten Badung (rsl)