Beritadewata.com, Singaraja – Sekolah Tinggi Agama Hindu Negeri (STAHN) Mpu Kuturan Singaraja, menggelar Dies Natalis Perdana dirangakaian dengan pemberian penghargaan (award) Widya Sastra Nugraha kepada tiga tokoh Hindu berpengaruh dalam mengembangkan eksistensi agama Hindu di tanah air, Rabu (22/3/2017) di Singaraja.
Bukan hanya itu saja, perayaan Dies Natalis Perdana juga dirangkaian dengan penandatanganan nota kesepahaman bersama atau memorandum of understanding (MoU) dengan perguruan tinggi Hindu lain dan juga pasraman dalam pengembangan Tri Dharma Perguruan Tinggi di kampus setempat.
Ketua STAH Negeri Mpu Kuturan Singaraja, Prof Dr Drs I Made Suweta MSi dalam sambutannya mengatakan, tiga tokoh yang berpengaruh yang mendapatkan penghargaan pada momen Dies Natalis perdana tersebut yakni Ida Pedanda Made Kemenuh (Alm), I Gusti Bagus Sugriwa (Alm) dan Ida Pandita Mpu Acarya Kerta Windu Sara dengan nama walaka Ketut Pasek (Alm).
Ia menjelaskan, umat Hindu patut berbangg atas peran dari ketiga tokoh tersebut yang telah membesarkan nama Hindu dan pada awal kemerdekaan membawa agama Hindu diterima sebagai salah satu agama yang sah di tanah air.Terkait Dies Natalis, Prof Suweta juga memberikan apresiasi kepada tokoh tokoh yang telah berperan maksimal dalam mendirikan sekolah tinggi agama negeri pertama di Pulau Dewata bagian Utara tersebut.
Perjalanan STAHN hingga diresmikan oleh Menteri Agama RI, Lukman Hakin Syafudin setahun silam tepatnya pada 22 Maret 2016 juga menjadi titik awal kebangkitan kependidikan Hindu di Bali khususnya Buleleng. STAHN kedepan akan berkomitmen mendidik mahasiswa menjadi generasi unggul dan berkarakter sehingga mampu bersaing dalam era global dengan tetap berpegang teguh pada nilai budaya dan agama.
“STAHN Mpu Kuturan harus mampu mengedukasi generasi muda Hindu sesuai dengan tujuan agama kita yakni “Moksarthan Jagadhita Ya Ca Iti Dharma”. Oleh karena itu kami memiliki visi terlahirnya sumber daya manusia Hindu , ilmuan dan agamawan berkarakter Tri Kaya Parisudha,” tegasnya. Sementara itu, pihaknya dalam kesempatan tersebut juga memberikan apresiasi luar biasa kepada Pemerintah Provinsi Bali yang pada tahun ini siap memberikan hibah gedung rektorat baru.
“Kami saat ini menempati gedung yang sudah lama rusak. Gedung rektorat pun masih menempati beberapa gedung sisa dengan sekat-sekat seadanya. Kami apresiasi bantuan itu dan berharap kedepan akan ada pembangunan gedung yang lebih representatif untuk kegiatan pengajaran di kampus,” demikian Suweta.