DENPASAR – Bagilulusan SMP tak usah bingung. Mantapkan pilihan untuk masuk Sekolah Menengah Kejuruan (SMK). SMK mempunyai pola pendidikan sistim ganda. Praktik dan dilengkapi teori. Dengan praktik, kita akan lebih cepat memahami dan mampu. Rajin adalah bekal sukses, namun bagaimana bisa sukses kalau kita malas atau tidak pernah praktik.
SMK menyiapkan lulusannya bisa BMW (Bekerja, Melanjutkan, dan Wiraswasta). Bagi yang mau bekerja lebih siap karena lebih terampil dan pengalaman. Bagi yang mau melanjutkan sudah banyak pilihan jurusan baik ke jurusan keilmuan murni maupun vokasi bisa. Bagi yang mau berwiraswasta, sikap dan mental terjun ke lapangan baik keterampilan berkomunikasi dan keterampilan berosialisasi sudah dipelajari sejak menjadi peserta didik.
Salah satu SMK yang menyiapkan lulusan terampil dan kompeten adalah SMK Penerbangan Cakra Nusantara. “SMK menjadi pilihan untuk dapat memberikan solusi nyata mengurangi jumlah pengangguran. Saat ini program pemerintah untuk merevitalisasi SMK agar dapat menampung lebih banyak peserta didik. Indonesia memerlukan 113 juta tenaga terampil, maka yang memiliki banyak keterampilan dan terampil sejak muda akan semakin terbuka lebar lapangan pekerjaannya dan semakin sukses sejak dini,“ ungkap Kepala SMK Penerbangan Cakra Nusantara Indra Gita Sargih, S.Pd.
Ia menjelaskan SMK Penerbangan Cakra Nusantara menggunakan pola pendidikan 70 % praktik dan 30 % teori , sehingga menjadikan lulusan lebih terampil dan mudah menyesuaikan dengan kebutuhan dunia kerja. SMK Penerbangan Cakra Nusantara berbasiskan Kurikulum 2013 riil, ditambah muatan lokal sebagai akar karakter dan muatan international sebagai percepatan dan menjemput ilmu terkini.
Indra yakin lulusan SMK Penerbangan Cakra Nusantara bisa berdaya saing dalam ASEAN Free Labour Area dan Era Milenia Vuca World (Volatility, Uncertainty, Complexity, Ambiguity), tidak hanya mampu bekerja didalam negeri tetapi juga mampu bersaing diluar negeri.
Data saat in imenunjukan ada 52.554 rute penerbangan di seluruh dunia, 32,8 juta penerbangan komersil di seluruh dunia, 1.402 maskapai, 173 penyelenggara navigasi udara, 9,8 juta penumpang di 104 ribu penerbangan tiap hari, 2,7 juta awak udara dan awak darat, 1,1 juta teknisi, US$ 2,7 triliun pengaruh penerbangan terhadap ekonomi dunia, sertaUS$ 17,5 miliar per hari, nilai barang yang diangkut melalui udara.