Sinema Bentara, Film Indonesia dan Mancanegara


GIANYAR – Tidak sedikit film-film unggul, peraih berbagai penghargaan internasional atau nasional, yang berangkat dari karya sastra, baik novel, roman sejarah maupun puisi. Upaya alihkreasi atau alihmedia ini memperkaya kehidupan kreatif dunia sinema maupun susastra, serta melahirkan beragam kolaborasi dengan capaian-capaian serta ide-ide kreatif yang sering tak terduga. Sebaliknya, tak sedikit juga film-film yang berhasil secara estetika, atau apresiasi jumlah penonton, kemudian dikreasikan ulang menjadi karya sastra.

Sinema Bentara kali ini akan menayangkan film-film terpilih dari mancanegara dan Indonesia, menandai program Sinema pertama pada bulan Januari 2018 yang mencoba mengedepankan hasil-hasil kreasi buah kolaborasi yang lintas batas (lintas bidang dan media) selaras tema utama Bentara Budaya 2018.

Film-film tersebut antara lain Salah Asuhan (Indonesia, 1972, Durasi: 98 menit, Sutradara: Asrul Sani); Madre (Indonesia, 2013, Durasi 1 jam 43 menit, Sutradara: Benni Setiawan); Balyakalasakhi (India, 2014, Durasi: 120 menit, Sutradara: Pramod Payyanur) dan Miracle In Milan (Italia, 1951, Durasi: 100 menit, Sutradara: Vittorio de Sica).

Masih diselenggarakan dengan konsep Misbar, program kali ini didukung oleh Sinematek Indonesia, Bioskop Keliling BPNB Bali Wilayah Kerja Bali, NTB, NTT, Indian Cultural Centre Bali dan Konsulat Jenderal India di Denpasar dan Konsulat Kehormatan Italia di Denpasar, serta Udayana Science Club.

Pemutaran film ini akan dimaknai pula diskusi bersama Silvia Damayanti, S.S., M.Hum.(pengajar Sastra Jepang, Fakultas Ilmu Budaya, Universitas Udayana dengan fokus kajian S2 Linguistik dan Wacana Sastra), serta dimeriahkan penampilan sejumlah kelompok muda kreatif di Bali membawakan pertunjukan musik akustik, musikalisasi puisi, serta berbagai produk inovatif dalam Pasar Kreatif Misbar. Selengkapnya dapat dibaca di : http://bit.ly/sinemabentara

Sebarkan Berita ini

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here