Denpasar – Puluhan anggota teroris secara tiba tiba menyandera Gubernur Bali Made Mangku Pastika dan Ketua DPRD Bali Nyoman Adi Wiryatama setelah mengikuti apel HUT TNI yang ke-72 di Lapangan Niti Mandala, Renon pada, Kamis (5/10) sekitar pukul 11. 00 Wita. Anggota teroris yang bersenjata lengkap langsung membawa kabur Gubernur Bali dan Ketua DPRD Bali dengan menggunakan sebuah mobil Xenia warna silver. Setelah berhasil menculik orang nomor 1 di Bali tersebut, para teroris pun meminta kepada Pemerintah Bali untuk meminta tebusan berupa uang jika ingin tawanan dibebaskan, tetapi sebaliknya jika permintaan tidak dipenuhi para sandra akan dibunuh.
“Kami meminta kepada pemerintah Bali untuk tidak melawan, jika melawan, kami tidak segan segan membunuh para sandera. Kami minta tebusan,” ujar salah satu teroris. Salah satu perwakilan Pemerintah Bali pun berjanji akan memenuhi tuntutan teroris tersebut. “Ya kami akan memenuhi permintaan saudara,” ujar perwakilan Pemerintah Provinsi Bali menjawabi tuntutan teroris tersebut. Selang beberapa menit, pemerintah akhirnya mengirim sejumlah logistik yang dibawakan dengan menggunakan sebuah mobil box. Namun di dalam mobil box tersebut ternyata ada sejumlah anggota tentara bersenjata lengkap untuk melakukan perlawanan kepada para teroris. Dua orang pengirim logistik tersebut ternyata anggota TNI terlatih. Begitu sampai di tempat penyanderaan, kedua anggota TNI yang menyamar sebagai sopir ini langsung keluar dari mobil.
Sementara dua orang teroris yang sudah menunggu langsung menodongkan senjata kepada salah satu anggota TNI yang yang mencoba membuka pintu mobil box bagian belakang untuk memberikan logistik yang diminta teroris. “Jangan bergerak. Mana barang barangnya?” ujar salah satu teroris sambil menggeledah tubuh anggota TNI yang berpakayan preman ini. Anggota TNI ini pun berpura pura lugu dan takut yang sesungguhnya untuk mengkamufklase para teroris. “Ampun pak. Barangnya ada di dalam mobil pak,” ujar anggota TNI sambil membuka pintu mobil.
Setelah pintu mobil box dibuka, anggota teroris pun melihat tumpukan logistik. Kemudian anggota TNI pelan pelan dia memberikan 1 kotak yang di dalamnya berisi uang. Begitu, kedua anggota teroris mengambil kotak tersebut dari dalam tangannya, anggota TNI ini pun langsung memukul dan menendang ke arah kedua teroris. Perkelahian pun tidak terhindarkan. Sementara itu, tiba tiba muncul beberapa orang pasukan TNI dari dalam mobil box yang berada di belakangan tumpukan logistik. Para pasukan TNI yang bersenjata lengkap ini pun langsung melepaskan tembakan ke arah teroris. Sehingga beberapa anggota teroris tewas ditembak.
Para anggota teroris lain kemudian membawa kabur sandera dengan menggunakan sebuah mobil bus. Pasukan TNI yang tidak mau kehilangan sandera pun melakukan aksi kejar kejaran. Dalam aksi kejar kejaran tersebut tiba tiba muncul pasukan TNI lain dengan menggunakan sepeda motor, mobil tempur, dan heli kopter. Sehingga mobil bus yang membawa sandera pun berhasil dikejar dan para sandera berhasil diselamatkan berkat kesigapan anggota TNI. Sementara semua anggota teroris yang melakukan penyanderaan terhadap Gubernur Bali dan Ketua DPRD Bali tersebut tewas diserang anggota pasukan khusus TNI.
Simulasi ini merupakan rangkaian HUT-TNI yang ke-72. Drama penyanderaan ini pun sempat menyita perhatian masyarakat yang lewat. Karena penasaran mereka pun ikut menyaksikan drama tersebut. Simulasi ini seperti bukan sebuah drama. Karena keseriusan anggota dengan aksi pengeboman markas teroris yang didesain begitu rapih. Dalam HUT TNI juga Kodam IX/ Udayana mempertunjukan sejumlah Alutsista yang dimiliki dalam mengamankan wilayah. “Kita tunjukan ini kepada masyarakat biar mereka tahu bahwa negara aman dan tidak perlu takut lagi,” ujar Kasdam IX Udayana Brigjen TNI Stefanus Tri Mulyono usai mempin apel.