Klungkung – Bupati Klungkung I Nyoman Suwirta memimpin rapat staf lengkap diruang praja mandala, Kantor bupati Klungkung Senin (2/7). Rapat yang dihadiri Sekda Gede Putu Winastra, para Asisten, Staf Ahli dan seluruh Kepala Perangkat Daerah (KPD)ini digelar untuk mengevaluasi serapan anggaran yang sangat rendah untuk tahun 2018 ini.
“Berdasarkan laporan keuangan, serapan anggaran sangat rendah tahun ini, hal ini karena bapak ibu bekerja dengan ketakutan serta dalam melaksanakan tugas berlindung dibalik kata netralitas, “ ujar Bupati Suwirta
Dirinya mencontohkan seperti serapan anggaran pada Dinas Sosial Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak saat pelaksanaan pelatihan tenaga kerja. Untuk itu Bupati Suwirta mengingatkan supaya pada setiap perhelatan pilkada, seluruh OPD untuk tidak usah takut untuk bekerja. Karena yang akan dirugikan adalah masyarakat.
Sementara itu Sekda Gede Putu Winastra dalam laporannya mengatakan, realisasi PAD pada pertengahan tahun 2018 ini sebesar 47,33% dan Realisasi Belanja 33,18% dimana Belanja Modal terealisasi 11,55% dan Belanja Operasi terealisasi 37,03%.
Total Anggaran Belanja Langsung dalam APBD Tahun 2018 adalah Rp 586,57 milyar. Realisasi serapan anggaran sampai dengan Juni 2018 Rp 135,80 milyar atau 23,15 % dari total belanja langsung. Capaian Kinerja Kegiatan (Output) sampai dengan Mei 2018 tercapai sebesar 29,51%. Capaian Kinerja Program (Outcome) sampai dengan Mei 2018 tercapai sebesar 21,24%.
Atas kondisi ini, Bupati Suwirta perintahkan masing masing OPD untuk membuat laporan tertulis terkait apa yang menjadi kendala dan masalah serta progresnya sampai dimana. Menurutnya tidak ada kegiatan yang tidak bisa dilaksanakan jika semua dibicarakan. Kepada para OPD penghasil PAD diminta harus lebih aktif mencari data kenapa realiasasi PAD pada pertengahan tahun ini belum tercapai, sehingga bisa dicarikan solusi secapatnya.
“Tidak ada waktu bermalas malasan, kita harus tunjukan kinerja kita kepada masyarakat untuk lima tahun kedepan. Jangan setiap tahun kita hanya membahas permasalahan yang sama ,” Ujar upati Suwirta.
Terkait dengan aturan , Bupati Suwirta meminta untuk tidak menterjemahkan aturan dengan kaku, menurutnya apapun pekerjaan yang asal sesuai kebutuhan masyarakat uturan, jgn berpaku pada aturan yang lama. Saat aturan saat tidak sesuai dengan keadaan dilapangan supaya segera dibicarakan dengan Sekda. Bupati Suwirta juga mendorong OPD melakukan efisiensi pada ATK dan perjalanan dinas. Hasil perjalanan dinas harus dilaporkan langsung ke bupati dan apa yang akan dilakukan selanjutnya sehingga bermanfaat bagi masyarakat.
Sedangkan capaian yang telah diraih Pemklab klungkung hingga pertengahan tahun ini yaitu Pengelolaan Keuangan dengan predikat WTP perlu dipertahankan melalui manajemen keuangan yang lebih baik. Selain itu program inovatif Beli Mahal Jual Murah (BIMA JUARA) dan TOSS yang berhasil masuk TOP 99 Inovasi Pelayanan Publik mengalahkan ribuan program lain dari seluruh Indonesia.