DENPASAR, BERITADEWATA -Bank Indonesia (BI) Perwakilan Provinsi Bali menyerahkan bantuan oksigen sebanyak 201 tabung untuk beberapa rumah sakit (RS) di Bali. Jumlah tersebut disebar ke RSUD Bali Mandara sebanyak 50 unit, RSUD Wangaya Denpasar 60 unit dan 100 unit lainnya diserahkan melalui Asosiasi Rumah Sakit Swasta Indonesia (ARSSI) Wilayah Bali.
ARSSI yang akan mendistribusikannya kepada anggotanya sesuai kebutuhan masing-masing. Penyerahan secara simbolis dilakukan di Auditorium RSUD Bali Mandara, Rabu sore (22/9/2021).
Di saat bersamaan, BI Bali juga meluncurkan digitalisasi pembayaran di bidang layanan kesehatan, yakni implementasi QR Code Indonesian Standard (QRIS) di RSUD Bali Mandara oleh BPD Bali, serta penandatanganan deklarasi komitmen pengunaan QRIS oleh ARSSI Wilayah Bali.
Hadir dalam kegiatan tersebut antara lain Anggota Komisi XI DPR RI, I Gusti Agung Rai Wirajaya, Wakil Gubernur Provinsi Bali, Tjokorda Oka Artha Ardhana Sukawati, Direktur Departemen Komunikasi Bank Indonesia, Muhamad Nur, Walikota Denpasar, I.G.N. Jaya Negara dan Direktur Utama PT. BPD Bali, I Nyoman Sudharma beserta undangan lainnya.
Kepala Perwakilan Bank Indonesia, Trisno Nugroho menyampaikan bahwa bantuan tabung oksigen ini merupakan wujud nyata kontribusi Bank Indonesia untuk membantu penanggulangan dampak pandemi Covid-19 di Bali. Ketersediaan oksigen yang terbatas menjadi salah satu kendala untuk membantu perawatan pasien Covid-19 di Bali karena selama ini hanya mengandalkan pasokan dari luar.
“Kantor Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Bali berperan aktif memberikan bantuan berupa 500 (lima ratus) tabung oksigen dan mesin generator oksigen ke beberapa rumah sakit rujukan Covid-19 di Bali. Bantuan telah didistribusikan secara bertahap ke 10 (sepuluh) RSUD dan Asosiasi RS Swasta di Bali sejak 20 September hingga 29 September 2021,” ujarnya di Denpasar, Kamis (23/9/2021).
Trisno mengajak agar semua pihak saling bersinergi dan bahu-membahu menghadapi Covid-19. Jika angka Covid-19 terkendali, maka pemulihan perekonomian di Bali akan berlangsung semakin cepat. Trisno menambahkan bahwa pemanfaatan teknologi menuju era digitalisasi melalui penggunaan QRIS juga merupakan salah satu langkah penting untuk mempercepat pemulihan ekonomi di Bali.
“QRIS dapat diaplikasikan di seluruh lini layanan kesehatan yang ada di rumah sakit, meliputi pembayaran konsultasi dokter, administrasi, penebusan obat, layanan lab, hingga pembayaran parkir dan kantin,” ujarnya.
Oleh karena itu, Bank Indonesia mendorong seluruh rumah sakit di Bali untuk mempercepat proses digitalisasi pembayaran melalui QRIS karena telah memenuhi prinsip cleanliness, health, safety, and environmental (CHSE). Penggunaan QRIS tidak membutuhkan kontak fisik, baik langsung maupun tidak langsung (tanpa tatap muka).
Wakil Gubernur Bali, Tjokorda Oka Artha Ardana Sukawati mengapresisasi bantuan yang diberikan Bank Indonesia. Gelombang kedua peningkatan kasus Covid-19 menyebabkan rumah sakit, khususnya yang ada di Provinsi Bali mengalami krisis oksigen. Hal ini menyebabkan rumah sakit kewalahan dalam hal suplai oksigen yang sangat diperlukan oleh pasien Covid-19.
Untuk itu, bantuan tabung oksigen oleh Bank Indonesia dinilai sangat tepat dan sangat membantu seluruh rumah sakit rujukan Covid-19 di Bali dalam memberikan perawatan maksimal bagi pasien Covid-19. Di samping itu, Wakil Gubernur juga menyambut baik implementasi QRIS di RSUD Bali Mandara dan diikuti oleh seluruh rumah sakit swasta di Bali. Langkah ini sejalan dengan visi Pemerintah Provinsi Bali, yaitu Nangun Sat Kerthi Loka Bali.