
GIANYAR, BERITADEWATA – Agus Eri Putra, seorang seniman multitalenta asal Banjar Kelingkung, Desa Lodtunduh, Kecamatan Ubud, Gianyar, totalitas terjun di dunia seni. Dalam berkarya pria yang akrab disapa Agus Eri ini sangat tertarik dengan keindahan alam.
Hal ini dicerminkan dalam aneka karyanya yang memunculkan keindahan alam suasana pedesaan terutama ‘Bali Tempo Dulu’. Secara tidak langsung peraih 2 rekor muri sebagai seniman pembuat patung Ir.Soekarno terbesar dari anyaman bambu dan patung Dewi Sri dari Alang – alang ini ingin mengajak masyarakat agar senantiasa mencintai dan merawat alam. “Mari jaga dan rawat alam ini dengan sebaik-baiknya,” ajak Agus Eri, saat ditemui di studionya di Banjar Kelingkung, Rabu (31/5).

Agus Eri mengaku tertarik melukis suasana pedesaan Bali Tempo Dulu karena bisa banyak belajar dari alam dan zaman dulu. Di mana alam masih sangat terjaga dengan keindahannya. “Tentu ini bisa dijadikan refleksi di zaman sekarang tentang pentingnya menjaga alam,” ujarnya.
Sebelumnya, Agus Eri membuat karya Ogoh – ogoh berbahan Alang – alang berjudul Sang Garudeya, yang berhasil menarik antusias masyarakat. Tak hanya itu Agus Eri juga sempat membuat Ogoh – ogoh Sang Hyang Lelakut berbahan jerami yang sempat viral, membuat patung dari batok kelapa, membuat patung dari kayu laut, membuat patung dari batu dan lainnya.