DENPASAR, Berita Dewata – Bayi atau anak-anak tidak hanya membutuhkan tidur yang nyenyak dan berkualitas, tapi juga lama waktu mereka tidur.
Setiap bayi dan anak, memiliki jumlah waktu tidur yang berbeda, tergantung usia mereka. Kualitas tidur yang baik, akan berpengaruh terhadap pertumbuhan dan perkembangan bayi.
dr. Putu Andina Pramitasari, M.Biomed, Sp.A menjelaskan, tidur merupakan satu hal yang penting, pada tidur tidak hanya terjadi fase istirahat saja tetapi saat tidur akan terjadi masa pemulihan fisik, psikis juga emosi.
Pemulihan itu, kata dokter Andina akan meningkatkan hormon yang membantu pertumbuhan dan perkembangan yang optimal pada bayi dan anak.
“Pada saat bayi tidur terjadi fase pemulihan selain itu perkembangan otak adanya terjadi koneksi saraf-saraf serabut otak paling cepat terjadi saat tidur,” kata dr. Andina, Senin, 22 Januari 2024.
Dijelaskan lagi, saat bayi atau anak masuk dalam fase tidur, aliran darah akan menuju ke otak sehingga menyebabkan koneksi dari serabut-serabut saraf lebih cepat.
“Jadi kenapa waktu tidur itu sangat penting untuk perkembangan otak bagi bayi,” jelasnya.
Wanita yang berprofesi sebagai Dokter Spesialis Anak ini menerangkan, banyak dampak yang terjadi apabila kualitas tidur yang kurang.
Mengingat, setiap bayi memiliki waktu tidur yang berbeda-beda dan semakin dewasa waktu tidurnya semakin berkurang. Kalau bayi atau anak tidurnya tidak cukup akan mempengaruhi banyak hal misalnya nafsu makan, pertumbuhan, perkembangan, emosi juga anak akan sering cranky.
Banyak hal yang mempengaruhi waktu anak tidurnya tidak cukup atau kualitasnya kurang baik. Menurutnya, new born akan tidur selama 14-18 jam per hari. Kemudian, semakin besar dan menginjak remaja fase tidur selama 8 -12 jam.
Fase deep sleep untuk usia bayi akan terjadi pukul 23.00 dan hormon pertumbuhan akan berkembang secara optimal.
“Biasanya tidur dalam terjadi pada 90 menit sejak tidur awal. Itu makanya diharapkan anak-anak jam tidurnya sesuai, sehingga saat terjadi tidur yang dalam diwaktu yang tepat,” kata Andina.
“Seperti diketahui yang berhubungan dengan pertumbuhan, dimana hormon pertumbuhan akan optimal sekitar pukul 23.00,” tambahnya.
Lakukan Sleep Hygine
Sleep hygiene adalah suatu kebiasaan yang dilakukan untuk persiapan tidur. Sebelum bayi tidur dibiasakan 3 hingga 6 bulan melakukan aktivitas-aktivitas tertentu.
Wanita yang berpraktek di RS Permata Hati Palangkaraya ini menjelaskan, yang perlu dilakukan adalah memastikan jam tidurnya sama setiap harinya.
“Kalau bisa pukul 20.00 bayi sudah dibiasakan memulai tidur dibantu dengan aktifitas lainnya seperti mengganti baju tidur, sebelum diganti bajunya menyeka badannya terlebih dahulu,” jelasnya.
Menurutnya, anak yang lebih besar bisa diajak mencuci tangan, kaki dan mengganti baju. Penerangan kamar tidur juga lebih baik dibuat lebih remang-remang.
“Membaca cerita bersama atau dibacakan cerita dan lampu diredupkan sehingga ada aktifitas sebelum tidur yang tidak berlebihan,” jelas dokter Andina.
Pembiasaan sebelum tidur pada bayi, idealnya dibiasakan di usia 3-6 bulan. Andina mengatakan, bayi pada usia new born, 0-3 bulan masih belum mengenal rutinitas karena bayi ini bergantung pada lapar dan kenyang. Kebutuhan minum akan lebih banyak ketika new born.
“Saat usia 3 hingga 6 bulan sudah bisa memulai rutinitas kebiasaan tidur tertentu. Misalnya setiap jam 8 malam selalu digantikan bajunya diseka terlebih dahulu, lakukan pijatan ringan sebelum tidur dengan lampu remang-remang. Usahakan kamar tidur hanya berfungsi untuk tidur, karena terkadang kamar ada televisinya yang bisa menggangu waktu istirahat bayi,” jelasnya.
dr. Putu Andina Pramitasari, M.Biomed, Sp.A dan Doodle Exclusive Baby Care berpesan, bahwa tidur sangat penting. Sleep hygiene atau kebiasaan yang baik sebelum tidur akan mempengaruhi kualitas tidur bayi.
“Kalau anak atau bayi sedang mengalami gangguan tidur bawalah segera berkonsultasi ke tenaga kesehatan terdekat sehingga tidak berlanjut. Karena durasi tidur cukup akan berpengaruh tumbuh dan berkembangnya bayi atau anak,” pesan dr. Andina. (*)