TABANAN, BERITA DEWATA – Manajer Operasional DTW Jatiluwih John Kadek Purna mengatakan, daerah tujuan wisata (DTW) di Desa Wisata Jatiluwih diyakini bisa menjadi contoh bagi pengembangan desa wisata baik di Indonesia maupun mancanegara.
Hal ini disampaikan Purna saat mendampingi kunjungan rombongan Menteri Pariwisata Widiyanti Putri Wardhana mengatakan, Desa Jatiluwih bisa menjadi contoh bagi pengembangan desa wisata lainnya baik di Indonesia maupun dunia.
“Desa kami yang telah menjadi kebanggaan masyarakat Bali dan Indonesia. Desa Jatiluwih tidak hanya menawarkan keindahan alam berupa hamparan sawah bertingkat yang menakjubkan tapi juga kekayaan budaya serta nilai-nilai tradisional. Kami mampu lestarikan melalui sistem subak yang telah diakui sebagai warisan budaya dunia oleh UNESCO dan desa kami juga telah dianugerahi sebagai Desa Best Tourist Village oleh United pada November lalu,” ujarnya.
Ia mengaku, penghargaan itu diambil sendiri oleh dirinya. “Saya sendiri datang mewakili Desa Jatiluwih beserta Kabupaten Tabanan untuk mengambil penghargaan itu di Kertagama, Colombia di Amerika Selatan. Terima kasih ibu menteri atas semua arahannya karena Desa kami sudah mencapai yang terbaik di international,” ujarnya.
Ia mengatakan, kunjungan Ibu Menteri Pariwisata dan rombongan ke Jatiluwih menjadi kehormatan besar seluruh masyarakat di Jatiluwih dan Tabanan umumnya, memberi semangat baru bagi seluruh masyarakat desa untuk menjaga dan mengembangkan potensi pariwisata secara berkelanjutan.
“Kami percaya bahwa dengan dukungan dari Kementerian Pariwisata, Jatiluwih tetap terus berkontribusi dalam memperkenalkan Indonesia ke mata dunia sekaligus memajukan kesejahteraan masyarakat lokal,” ujarnya.
Pengembangan desa wisata Jatiluwih sangat penting dan bagaimana semua stakeholder bekerja untuk masyarakat lokal. “Kami juga memohon arahan dan memasukkan dari Ibu Menteri agar Desa Wisata Jatiluwih dapat menjadi contoh pengelolaan wisata yang berbasis kearifan lokal dan berorientasi pada pelestarian lingkungan,” ujarnya.
