DENPASAR, BeritaDewata – Vaksin Covid19 untuk Bali akhirnya tiba di Bali, Selasa (5/1/2021), sekitar pukul 00.45 Wita dinihari. Kedatangan vaksin untuk Bali tersebut diterima langsung oleh Gubernur Bali I Wayan Koster, Kapolda Bali Irjen Pol Putu Jayan Danu Putra, dan Pangdam IX/ Udayana Mayjen TNI Maruli Simanjuntak.
Ketiga pucuk pimpinan di Bali tersebut sengaja datang ke Kantor Dinas Kesehatan Bali untuk menyambut kedatangan vaksin yang menjadi kuota tahap pertama untuk Bali. Selain Gubernur Bali, Kapolda Bali, dan Pangdam IX Udayana, juga hadir Sekda Provinsi Bali Dewa Indra, Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Bali Ketut Suarjaya serta pimpinan SKPD lainnya.
Tiba di depan Kantor Dinas Kesehatan, ketiga pemimpin Bali tersebut langsung menyambut mobil box berisikan 31 ribu coal vaksin. Upacara serahterima dokumen vaksin dilakukan dari Perwakilan Bio Farma Ferry Ari Nugroho selaku Manajer Area Jawa Timur Bali kepada Gubernur Bali I Wayan Koster. “Yang diserahterimakan tadi adalah dokumen jumlah vaksin kepada gubernur, sebagai tanda bahwa vaksin tersebut sudah tiba di Bali dan sudah diterima oleh Gubernur Bali,” ujar Fery.
Di hadapan puluhan awak media, I Wayan Koster langsung mengumumkan bahwa dirinya dan Kapolda Bali, Pangdam IX/Udayana akan menyediakan dirinya sebagai orang yang akan divaksin pertama kali di Bali. “Saya bersedia divaksin pertama. Juga saya minta kesediaan Pak Kapolda Bali, Pak Pangdam IX/Udayana untuk divaksin bersama-sama. Ini sebagai contoh bagi masyarakat bahwa vaksin itu aman digunakan.
Koster juga menegaskan, jika dalam waktu dekat vaksin tersebut akan segeta didistribusikan kepada 9 kabupaten dan kota di Bali. Pendistribusian dilakukan dengan pengawalan ketat dari kepolisian dengan senjata lengkap. Ia juga meminta masyarakat agar bersedia divaksin terutama para tenaga kesehatan atau Nakes. Koster juga meminta kepada masyarakat agar tidak banyak menaruh curiga pada vaksin yang sedang diberikan oleh pemerintah.
“Percayalah kepada kebijakan pemerintah pusat. Vaksi yang dikirim itu sudah dilakukan pengujian dengan cermat. Ini adalah satu pilihan yang mau tidak mau harus dilakukan oleh pusat dalam rangka mengatasi Covid19. Banyak negara di dunia melakukan hal yang sama, karena sudah mempertimbangkan segala aspek yang ada,” ujarnya.