BULELENG – Calon Wakil Gubernur Bali nomor urut 2 dari Koalisi Rakyat Bali (KRB) I Ketut Sudikerta menghadiri pengajian dan doa bersama dalam rangka menyambut bulan suci Ramadhan di Gedung Eks Pelabuhan Buleleng IMACO, Senin (14/5/2018).
Dalam acara doa bersama dengan ribuan umat muslim Buleleng tersebut, Sudikerta didampingi oleh Ketua KRB Provinsi Bali Anak Agung Bagus Adhi Mahendra Putra beserta jajaran dan juga tim relawan. Lebih dari 1000 umat muslim mengikuti acara pengajian dan doa bersama tersebut.
Acara Pengajian dan Doa bersama dilaksanakan dengan tema “Dengan datangnya Bulan Suci Ramadhan Mari Kita Tingkatkan dan Terus Menjaga Toleransi Antarumat Beragama Menuju Bali yang Aman dan Damai”.
Acara diawali dengan pembacaan ayat suci alquran yang dibacakan oleh Uztad M. Badri yang dilanjutkan dengan menyanyikan lagu Indonesia Raya dan mengheningkan cipta untuk para pahlawan yang telah mendahului kita.
Ketua Panitia Uztad Ali Sadikin mengatakan, acara pengajian dan doa bersama pada siang hari ini, selain sebagai penyambutan datangnya bulan suci Ramadhan, juga secara khusus berdoa untuk kedua pemimpin yang didukung oleh umat muslim di Buleleng.
“Kami berharap agar pasangan Mantra-Kerta menjadi pemimpin Bali bukan Penguasa Bali. Itulah sebabnya kami berdoa khusus buat keduanya agar sukses dan memenangi Pilgub Bali yang akan digelar 27 Juni nanti. Semoga keduanya diberikan kesehatan dan kelancaran selama proses Pilgub ini berlangsung,” ujarnya. Uztad Ali Sadikin juga mengucapkan terimakasih atas seluruh hadirin yang hadir dan kerjasama para panitia pelaksana hingga terselenggaranya acara ini.
Sementara Cagub Bali asal Kuta Selatan, Sudikerta, dalam sambutannya mengharapkan agar tetap menjaga kebersamaan antar umat beragama. Sudikerta juga mengapresiasi panitia yang telah menyelenggarakan acara pengajian dan doa bersama ini.
Setelah mengapresiasi kegiatan doa bersama, Sudikerta akhirnya diberi kesempatan untuk memperkenalkan visi misi dan program kerja Mantra-Kerta. Ada banyak hal yang dijelaskan.
Beberapa di antaranya adalah soal program pro rakyat, terutama Kartu Yadnya Nawacandra bagi masyarakat muslim. Menurutnya, Kartu Yadnya Nawacandra bagi umat muslin bisa digunakan saat sunatan dan nikah massal tanpa biaya. Khusus untuk Buleleng, perhatian akan diberikan pada pendidikan dan pertanian.
“Pertanian di Buleleng juga ditingkatkan dari segi alat pengolahannya agar menciptakan produk yang dapat bersaing di nasional maupun internasional,” ujarnya. Pengajian dan doa bersama dipimpin oleh Al-Habib Salim Bin Ali Bafaqih. RL/BD