Beritadewata.com, Buleleng – Rencana pembangunan Jalan Shortcut dengan fokus pembangunan adalah titik V Desa Wanagiri dan titik VI Desa Gitgit, Kecamatan Sukasada oleh Bupati Buleleng Putu Agus Suradnyana yang digembar-gemborkan akan dibangun tahun 2017 ini dan merupakan proyek monumental agar bisa dikenang di kemudian hari di desa Wanegiri – Gitgit Buleleng Bali masih sebuah impian belaka.
Impian Bupati sebutan PAS yang kini menjabat sebagai bupati Buleleng perioda 2017/2022, lupa bahwa jalan tersebut Singaraja-Denpasar itu bukan kategori jalan Kabupaten melainkan jalan Provinsi, sehingga kewenangan ada di tangan Gubernur Bali, Komjenpol (Purn) Made Mangku Pastika yang kini menjabat sebagai Gubernur Bali.
Gubernur Bali Mangku Pastika mengungkapkan, kini pihaknya sedang memperjuangkan untuk pembangunan jalan shortcut, untuk menunjang akses dari Bali Utara menuju ke Bali Selatan atau sebaliknya. “Sedang kami perjuangkan, biar cepat. Tapi, ini kan anggaran APBN pusat. Jadi, kami lihat dulu keuangan Pemerintah,” kata Pastika, ditemui pada Kamis (23/3/2017).
Seperti dijelaskan orang nomer satu di provinsi Bali ini, Pemerintah Pusat berkomitmen penuh untuk segera mewujudkan jalan shortcut, agar secepatnya terealisasi. Sebab jalan shortcut dinilai sangat optimal untuk bisa mempersingkat jarak tempuh antara wilayah Bali selatan dan utara, yang selama ini dilalui melalui jalur perbukitan dan berliku-liku.
“Tapi kami lihat, komitmen pemerintah pusat sebenarnya sangat jelas untuk membangun jalan shorcut. Sehingga, jarak tempuh antara Bali Utara dan Bali Selatan, bisa dipersingkat dan memudahkan akses jalan,” papar Gubernur Bali Made Pastika.
Pastika dalam kunjungan ke Buleleng kamis (23/3/2017) dalam acara Hari HKG PKK tingkat Provensi Bali di X Plabuhan Buleleng menegaskan , jika shortcut sudah dapat terealisasi, tentu akan berdampak positif pada peningkatan perekonomian di Buleleng. Meski begitu, pembangunan jalan shorcut ini harus melihat beberapa titik yang menjadi prioritas utama.
“Banyak titiknya, tapi ada beberapa prioritas, saya lupa titik-titiknya. Tetapi, ada beberapa yang menjadi priotitas utama, tentunya yang sering membuat banyak orang pusing saat menaiki jalan itu dan sering macet,. Anggaran itu kan dari pusat itu. Kalau kami dari Pemerintah Provinsi Bali bekerja hanya soal pembebasan lahan. Soal dana, sekarang belum dari kami, karena ini kan harus ada study dulu, berapa lahan diperlukan, dan lainnya,” papar Pastika.
Meski begitu Mantan Kapolda Bali asal desa Petemon Klurahan Seririt belum berani memastikan, kapan pembangunan jalan shorcut itu terealisasi karna anggaran yang digunakan nantinya bersumber dari pusat. Anggaran Pendapatan dan Belanja Nasional (APBN) melalui Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat.