DENPASAR – Calon Wakil Gubernur Bali nomor urut 2 I Ketut Sudikerta menerima massa Semeton Mantra-Kerta dari seluruh Bali bertempat di Rumah Apresiasi Drupadi Denpasar, Sabtu (14/4/2018).
Semeton yang datang dari berbagai pelosok Bali ini datang bertemu langsung dengan I Ketut Sudikerta. Mereka terdiri dari tokoh dan penglingsir puri, tokoh masyarakat, dan tokoh adat dari berbagai daerah di Bali. Jumlahnya mencapai lebih dari 800 orang perwakilan dari masing-masing kelompok semeton yang tersebar di beberapa titik di Bali. Pertemuan dan deklarasi dukungan dilakukan di Rumah Apresiasi Renon Denpasar.
Para Semeton Mantra-Kerta tersebut menegaskan dukungan dan pilihannya ke Ida Bagus Rai Dharmawijaya Mantra-I Ketut Sudikerta (Mantra-Kerta).
Ketua Semeton Mantra-KertaI Gusti Ngurah Sadhu menjelaskan, pilihan untuk mendukung Mantra-Kerta bukan ditentukan secara serampangan. Pilihan itu ditentukan setelah melalui diskusi yang panjang dan bahkan diskusi dilakukan secara masif di antara seluruh anggota Semeton.
“Kami telah mempertimbangkan secara matang, melihat, mengkaji, sebelum menentukan pilihan dalam Pilgub Bali. Penjelasannya panjang lebar, mulai dari program, rekam jejak, pengalaman, ketokohan dan sebagainya. Setelah mempertimbangkan semua itu, maka seluruh anggota Semeton akhirnya mencapai kesepakatan untuk menentukan pilihan ke nomor urut 2, yakni Mantra-Kerta, pada tanggal 27 Juni nantinya,” ujarnya.
Menurutnya, dukungan itu benar-benar datang dari bawah, dengan kesadaran penuh dan tanpa ada paksaan dari siapa pun. Setelah mempertimbangkan semuanya, warga malah merasa berkewajiban untuk mendukung Mantra-Kerta. Kesadaran itu muncul secara kolektif, kemudian disampaikan secara sukarela langsung kepada Sudikerta.
“Kami selaku ketua, dan perwakilan seluruh Bali menyatakan mendukung Mantra-Kerta. Kami bertekad memenangkan Mantra-Kerta tanggal 27 Juni nanti,” ujarnya. Ia mengakui, jumlah anggota yang tergabung dalam Semeton Mantra-Kerta sampai saat ini mencapai ribuan orang. Jumlah ini akan terus bertambah karena dukungan akan dilakukan satu komando.
“Saya berasal dari Kintamani Bangli. Dari Bangli sendiri ada 851 KK. Tinggal dikalikan saja, karena terdiri dari suami-isteri, anak, mertua, ipar dan sebagainya. Artinya di Bangli saja jumlahnya sangat banyak. Sekarang sifatnya sudah seperti multilevel. Semua kompak dukung Mantra-Kerta,” ujarnya.
Sementara Cagub Nomor Urut 2 I Ketut Sudikerta usai menerima 800 orang di Rumah Apresiasi mengatakan, dukungan tersebut diterimanya secara lahir dan batin tanpa pamrih apa pun. “Mereka datang dari seluruh Bali untuk memberikan dukungan kepada Mantra-Kerta. Dukungan lahir batin itu harus diterima dengan kejernihan untuk berpikir, menjalankan berbagai program pembangunan yang menjadi kebanggaan dari para semeton ini. Seperti Semeton Arya Penatih misalnya, bukan datang mendukung secara kelembagaan, tetapi secara personal. Jadi mereka datang sebagai pribadi dan jumlahnya sangat banyak,” ujarnya. Kalau semeton maka merupakan hal yang wajar untuk memberikan dukungan kepada Mantra Kerta karena bukan sebagai lembaga tetapi sebagai pribadi.
Setelah dicek jumlahnya, menurut Sudikerta, total dadia ada sekitar 560 ribu dadia dari seluruh Bali. Kemudian didukung oleh catur warga-catur warga yang lain. Bila dicermati, maka jumlah catur warga itu ada sekitar 800 ribu orang dari seluruh Bali.
“Ini baru diawali dari Semeton Arya Wang Bang Pinatih, kemudian semeton catur warga, baru dilanjutkan dengan semeton-semeton yang lain. Ini sebagai wujud kebersamaan untuk membangun Bali. Jaringan terus melebar, karena mereka ingin Mantra-Kerta menang. Ini sudah tidak bisa dibendung lagi. Mereka datang secara pribadi, lalu akan mengajak seluruh anggota masyarakat lainnya untuk ikut mendukung Mantra-Kerta,” ujarnya.
Saat bertemu dengan Semeton Mantra-Kerta tersebut, Sudikerta langsung menyampaikan beberapa program unggulan kepada ratusan peserta yang hadir. “Tadi saya sampai kepada para semeton tentang program-program yang dicanangkan Mantra. Tadi saya sampai kepada para semeton tentang program-program yang dicanangkan Mantra-Kerta. Ada banyak program dalam Nawacandra. Dari banyak program tersebut, ada 4 program yang sangat pro rakyat, program yang tidak membebani rakyat atau program yang meringankan rakyat,” ujarnya.
Keempat program pro rakyat tersebut antara lain di bidang pendidikan paripurna dengan kartu cerdas nawacandra, di bidang kesehatan parupurna dengan kartu sehat nawacandra, di bidang kebudayaan dan agama dengan kartu yadnya nawacandra, dan di bidang pertanian dengan kartu tani nawacandra. Inilah 4 program utama yang sama sekali tidak membebani rakyat. RL/BD